"Tulisan ini mencoba menjelaskan"versi" sejarah & nasab Sunan Bayat & Sunan Pandanaran yangberdasarkan penelitian penulisnya, dianggap lebih mendekati kebenaran & kevalidan" Oleh : Habibullah Ba-Alawi Al-Husaini Dalam Forum diskusi Group Majelis Dakwah Wali Songo http://www.facebook.com/topic.php?topic=112&post=255&uid=120689947966448#post255 [Data Sejarah Dari catatan Al-Habib Bahruddin Azmatkhan Ba'alawi tahun 1979] Data Tentang Sunan Bayat & Sunan Pandanaran : I. Nama asli Sunan Bayat : Sayyid Maulana Muhammad Hidayatullah Nama Lain / Gelar-gelar Sunan Bayat adalah: 1. Pangeran Mangkubumi, 2. Susuhunan Tembayat, 3. Sunan Pandanaran (II), [Kata-kata Pandanaran juga berasal dari bahasa Jawa Kawi yaitu Pandan arang = artinya kota Suci] 4. Wahyu Widayat Beliau Hidup pada masa Kesultanan Demak dan Giri Kedathon (Pad abad ke-16 M, di era Kesultanan Demak tersebut, Jabatan penasehat Sultan dipegang oleh Sunan Giri, Dan Sunan Giri mendirikan Kerajaan didaerah Giri Gresik dengan nama Giri Kedathon dan merupakan Kerajaan bagian dari kesultanan Demak) Makam beliau terletak di perbukitan ("Gunung Jabalkat" berasal dari kata Jabal Katt artinya Gunung yang tinggi dan jauh ) di wilayah Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah dan masih ramai diziarahi orang hingga sekarang. II. Ayah Sunan Bayat atau Sunan tembayat adalah Sayyid Abdul Qadir yang lahir di Pasai, putra Maulana Ishaq. Beliau diangkat dengan arahan Sunan Giri yang merupakan saudara seayahnya untuk Menjadi Bupati Semarang yang pertama, dan bergelan Sunan Pandan arang. Beliau lantas berkedudukan di Pragota, yang sekarang adalah tempat bernama Bergota di kelurahan Randusari, Semarang Selatan. Dahulu Pragota berada sangat dekat dengan pantai, karena wilayah Kota Lama Semarang merupakan daratan baru yang terbentuk karena endapan dan proses pengangkatan kerak bumi. TanahSemarang diberikan kepada Pandan Arang oleh Sultan Demak.Beliau wafat di Kelurahan Mugassari Semarang Selatan. Jadi Sayyid Abdul Qadir adalah Sunan Pandan arang, jabatannyaBupati Semarang, Gelarnya adalah Maulana Islam, lahir di Pasai, wafat di Semarang. Gelar-gelar Sayyid Abdul Qadir bin Maulana Ishaq : 1. Ki Ageng Pandan Arang, bupatipertama Semarang. 2. Sunan Pandanaran 1 3. Maulana Islam 4. Sunan Semarang III. Ibu Sunan Bayat atau istri Sunan Pandanaran I bernama Syarifah Pasai adik Pati Unus @ Raden Abdul Qadir (Mantu Raden Patah Demak) putra Raden Muhammad Yunus dari Jepara putra seorang Muballigh pendatang dari Parsi yang dikenal dengan sebutan Syekh Khaliqul Idrus @ Abdul Khaliq Al Idrus bin Syekh Muhammad Al Alsiy (wafat di Parsi) bin Syekh Abdul Muhyi Al Khayri (wafat di Palestina) bin Syekh Muhammad Akbar Al-Ansari (wafat di Madina) bin Syekh Abdul Wahhab (wafat di Mekkah) bin Syekh Yusuf Al Mukhrowi (wafat di Parsi) bin Imam Besar HadramawtSyekh Muhammad Al Faqih Al Muqaddam. IV. Nasab Sunan Bayat & Sunan Pandanaran I : Ada berbagai versi yang beredarttg Nasab Sunan Pandanaran, sebagian besar babad menyatakan bahwa ia adalah putra dari Pati Unus @ Panembahan Sabrang Lor (sultankedua Kesultanan Demak) yang menolak tahta karena lebih sukamemilih mendalami spiritualitas. Posisi sultan ketiga Demak kemudian diberikan kepada pamannya. Pendapat lain menyatakan bahwa ia adalah saudagar asing, mungkin dari Arab, Persia, atau Turki, yang meminta izin sultan Demak untukberdagang dan menyebarkan Islam di daerah Pragota. Izin diberikan baginya di daerah sebelah barat Demak. Cerita lain bahkan menyebutkan ia adalah putra dari Brawijaya V, raja Majapahit terakhir, meskipun tidak ada bukti tertulis apa pun mengenainya. Berbagai versi di atas tidak dapat dipertanggung jawabkan dan perlu diluruskan. Versi Pertama muncul karena Ki AgengPandan Arang memiliki hubungan dekat dengan Pati Unus. Hubungan Ki Ageng pandan Arang atau Ki Ageng Pandanaranatau Sunan Pandanaran dengan Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor) menurut Habib Bahruddin adalah hubungan anak angkat dengan ayah angkat. Pati Unus mengangkat Sunan Pandanaran sebagai anak angkatnya. Karena Syarifah Pasai adalah adik kandung Pati Unus. Pendapat kedua muncul karena Sunan Pandanaran nampak seperti orang asing karena memang memiki darah Arab, sbgmn akan kita lihat dalam datadi bawah; namun kisahnya sbg saudagar tidak tepat, lantas pendapat ketiga merupakan kebiasaan mitos setempat melegitimasikan kekuasaan akan suatu daerah karena dianggap sebagai turunan Penguasa Jawa sebelumnya yakni dari Majapahit,riwayat ini amat lemah karena tidak ada bukti tertulis apa pun mengenainya. Riwayat dari catatan habib Bahruddin ba'alawi, tahun 1979, telah menggugurkan hikayat atau babad yang menceritakan bahwa Ki Ageng pandanaran adalah anak kandung Pati Unus dan versi-versi lainnya Nasab Sunan Pandanaran & Sunan Bayat : 1. Nabi Muhammad 2. Sayyidah Fathimah Az-Zahra 3. Al-Husain 4. Ali Zainal Abidin 5. Muhammad Al-Baqir 6. Ja’far Shadiq 7. Ali Al-Uraidhi 8. Muhammad 9. Isa 10. Ahmad Al-Muhajir 11. Ubaidillah 12. Alwi 13. Muhammad 14. Alwi 15. Ali Khali’ Qasam 16. Muhammad Shahib Mirbath 17. Alwi Ammil Faqih 18. Abdul Malik Azmatkhan 19. Abdillah 20. Ahmad Jalaluddin 21. Jamaluddin Al-Husain 22. Ibrahim Zainuddin Al-Akbar 23. Maulana Ishak 24. Maulana Islam @Ki Ageng Pandanaran @Sunan Pandanaran@Sayyid Abdul Qadir @Sunan Semarang 25. Sunan Bayat @ Sunan Tembayat @ Sunan Pandanaran II.
No comments:
Post a Comment