..:: YA ALLAH ::.. " AKU MOHON KEPADAMU AKAN KECINTAANMU, KECINTAAN ORANG YG MENCINTAIMU, DAN CINTA KEPADA AMAL YG MENDEKATKAN KEPADA KECINTAANMU

Untuk mencari data ke seluruh internet lakukan dibawah ini.

DONASI

Dukung blog ini dengan donasi anda. jika anda merasa blog ini bermanfaat, anda bisa memberikan kontribusi ke ICT WATCH BY= KING ALIBABA via BANK BRI SYARIAH A/N MOHD MUKTI SYAHALI NO.REK= 1004365662 ATAU WESTERN UNION ATAU KLIK IKLAN DIBAWAH INI ATAU IKUT JOIN&BERGABUNG DI http://www.kingalimasterkaya.tk KARENA ANDA AKAN DAPAT WEBSITE GRATIS&PULUHAN E-BOOK&SOFTWARE&HAK USAHA&KOMISI 100%,BUKAN MLM,YG TUJUANNYA DAPAT MEMBAWA BAROKAH ILMU&HARTA&TAHTA UNTUK ANDA
Click for Kota Medan, Indonesia Forecast

MAU MAEN GAME ONLINE GRATIS KLIK DIGAMBAR

TOKO ONLINE

..:: ICT WATCH KING ALI BABA ::.. " KASIH DAN SAYANG SECERAH CAHAYA,Andai hati sebening kaca, pastilah jiwa tiada ternoda.....andai sikap selembut sutra,santun kata tiada terluka.....,andai mulut berkata mulia, tiada hati yg terluka... namun tiada yg sempurna.... Minal Aidin Wal faizin. mohon maaf lahir & batin.... SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN & SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI SEMOGA KEMBALI KE FITRAH,AMIN!

OFFICIAL PARTNER TIKET.COM

Thursday, October 04, 2012

ISMULLAH AL-A'DHAM (NAMA ALLAH YANG AGUNG)

( AMALAN ) SALAH SATU DOA MUSTAJAB - Doa makbul ini disebut ismullah al-a’dham (nama Allah yang agung) digunakan sebagai pembuka doa kita baik diulang sekali dan tiga kali sambil merenungkan arti dan maknanya, doa ini diambil dari hadits yang diriwayatkan oleh shahabat Anas radhiyallahu anhu: “Nabi shallallahu alaihi wasallam ketika masuk masjid, di dalamnya ada seseorang yang sedang berdoa seusai shalatnya dengan berucap:

“Allohumma laa ilaaha illaa antal-mannaanu badii’us-samaawaati wal-ardhi dzal-jalaali wal-ikroom.”

( “Ya Allah, tiada ilah selain Engkau, Dzat Yang Maha Memberi Anugerah, dan Dzat Yang Menciptakan langit dan bumi, wahai Dzat Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan.” )

Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepada para shahabat: “Tahukah kalian, dengan apa dia berdoa kepada Allah? Ketahuilah, dia sedang berdoa kepada Allah dengan ismullah al-a’dham yang jika seseorang berdoa kepada-Nya, Dia pasti akan mengabulkan dan bila seseorang meminta kepada-Nya, Dia pasti akan memberi” ( HR Tirmidzi, Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad Shahih )

MENGENAL TEORI QUANTUM


Teori quantum didasarkan pada ide bahwa semua kemungkinan peristiwa memiliki probabilitas untuk terjadi, tak peduli seberapa fantastik atau pandirnya peristiwa itu. Ini, pada gilirannya, terletak di jantung teori alam semesta berinflasi—ketika big bang awal terjadi, terdapat transisi quantum menuju status baru di mana alam semesta tiba-tiba berinflasi luar biasa besar. Keseluruhan alam semesta kita, kelihatannya, muncul dari lompatan—yang sangat tidak mungkin—quantum. Walaupun Adams menulis dengan bergurau, kita fisikawan menyadari bahwa bila kita bisa, dengan suatu cara, mengendalikan probabilitas-probabilitas ini, seseorang bisa melakukan perbuatan luar biasa yang tidak dapat dibedakan dari sulap. Tapi untuk saat ini, pengubahan probabilitas peristiwa berada jauh di luar jangkauan teknologi kita.
Saya terkadang mengajukan pertanyaan sederhana kepada mahasiswa Ph.D. kami di universitas, seperti misalnya, kalkulasikan probabilitas bahwa diri mereka akan tiba-tiba lenyap dan mewujud kembali (rematerialize) di sisi lain sebuah dinding batu bata. Menurut teori quantum, terdapat probabilitas kecil, namun dapat dikalkulasi, bahwa ini bisa terjadi. Atau, sebetulnya, bahwa kita akan lenyap di ruang tinggal rumah kita dan berakhir di Mars. Menurut teori quantum, seseorang pada prinsipnya dapat secara tiba-tiba mewujud kembali di planet merah tersebut. Tentu saja, probabilitasnya begitu kecil sehingga kita harus menanti lebih lama dari umur alam semesta. Alhasil, dalam kehidupan sehari-hari kita, kita bisa mengabaikan peristiwa seimprobabel itu. Tapi di level subatom, probabilitas semacam itu sangat krusial untuk keberfungsian alat elektronik, komputer, dan laser.
Elektron, kenyataannya, lenyap (dematerialize) secara teratur dan mendapati diri mereka mewujud kembali (rematerialize) di sisi lain dinding di dalam komponen-komponen PC dan CD Anda. Peradaban modern akan runtuh, kenyataannya, jika elektron-elektron tidak diperkenankan berada di dua tempat pada waktu yang sama. (Molekul-molekul tubuh kita juga akan kolaps tanpa prinsip ganjil ini. Bayangkan dua tata surya bertubrukan di ruang angkasa, mematuhi hukum gravitasi Newton. Tata surya yang bertubrukan itu akan kolaps menjadi secampur-adukan planet-planet dan asteroid-asteroid yang chaos. Demikian pula, bila atom-atom mematuhi hukum Newton, mereka akan berdisintegrasi kapan pun mereka menubruk atom lain. Yang menjaga dua atom tetap terkunci dalam sebuah molekul stabil adalah fakta bahwa elektron-elektron dapat secara simultan berada di begitu banyak tempat pada waktu yang sama sehingga membentuk “awan” elektron yang mengikat atom-atom. Dengan demikian, alasan mengapa molekul-molekul bersifat stabil dan alam semesta tidak berdisintegrasi adalah bahwa elektron-elektron bisa berada di banyak tempat pada waktu yang sama.)
Tapi jika elektron bisa eksis dalam status paralel yang melayang antara eksis dan tak eksis, maka mengapa alam semesta tidak? Bagaimanapun juga, pada satu titik, alam semesta pernah lebih kecil dari elektron. Sekali kita memperkenalkan kemungkinan penerapan prinsip quantum pada alam semesta, kita terpaksa mempertimbangkan adanya alam semesta paralel.
—-
…teori quantum memberi kita gambaran alam semesta yang jauh lebih aneh daripada gambaran yang diberikan oleh Einstein. Menurut relativitas, panggung kehidupan tempat kita tampil mungkin terbuat dari karet, dengan aktor-aktor yang bergerak di jalur melengkung sewaktu mereka melintasi set panggung. Sebagaimana dalam dunia Newton, aktor-aktor dalam dunia Einstein meniru dialog mereka dari naskah yang telah ditulis sebelumnya. Tapi dalam sandiwara quantum, para aktor tiba-tiba membuang naskah dan berakting atas kemauan mereka sendiri. Para boneka memutus benang pengendali mereka. Kehendak bebas telah ditegakkan. Para aktor bisa menghilang dan muncul kembali dari panggung. Yang lebih aneh lagi, mereka bisa mendapati diri mereka muncul di dua tempat pada waktu yang sama. Para aktor, saat membacakan dialog mereka, tak pernah tahu pasti apakah mereka sedang berbicara dengan seseorang yang dapat tiba-tiba menghilang dan muncul kembali di tempat lain.
—-
Akhirnya, pada 1928, fisikawan Max Born mengajukan ide bahwa fungsi gelombang ini mewakili probabilitas penemuan elektron di titik tertentu. Dengan kata lain, Anda takkan pernah bisa tahu pasti di mana sebuah elektron persisnya berada; yang bisa Anda lakukan hanya mengkalkulasi fungsi gelombangnya, yang memberitahu Anda probabilitas keberadaannya. Lantas, bila fisika atom bisa direduksi menjadi gelombang probabilitas keberadaan sebuah elektron, dan bila sebuah elektron bisa terlihat berada di dua tempat pada waktu yang sama, bagaimana kita menetapkan di mana elektron tersebut sebetulnya berada?
Bohr dan Heisenberg akhirnya merumuskan set resep lengkap dalam buku masak quantum yang telah bekerja secara menawan dalam eksperimen-eksperimen atom dengan presisi luar biasa. Fungsi gelombang hanya memberitahu Anda probabilitas lokasi elektron. Jika fungsi gelombangnya besar di titik tertentu, artinya ada kemungkinan besar elektron terdapat di situ. (Jika kecil, maka kemungkinan kecil elektron bisa ditemukan di situ.) Contoh, jika kita bisa “melihat” fungsi gelombang seseorang, [fungsi] itu akan sungguh seperti orang tersebut sendiri. Bagaimanapun, fungsi gelombang juga merembes halus ke ruang angkasa, artinya ada kemungkinan kecil orang tersebut bisa ditemukan di bulan. (Kenyataannya, fungsi gelombang orang tersebut betul-betul menyebar ke seluruh alam semesta.)
Ini berarti fungsi gelombang sebatang pohon bisa memberitahu Anda probabilitas bahwa ia sedang berdiri atau runtuh, tapi tidak dapat secara definitif memberitahu Anda dalam kondisi mana sebetulnya ia. Tapi akal sehat memberitahu kita bahwa objek-objek berada dalam kondisi definitif. Manakala Anda menatap sebatang pohon, pohon itu sudah pasti berada di depan Anda—entah berdiri atau runtuh, tapi tidak keduanya.
Untuk menyelesaikan selisih antara gelombang probabilitas dan pikiran akal sehat kita tentang eksistensi, Bohr dan Heisenberg berasumi bahwa setelah suatu pengukuran dilakukan oleh seorang pengamat luar, fungsi gelombang “kolaps” secara gaib, dan elektron jatuh ke dalam sebuah kondisi definitif—yakni, setelah menatap pohon, kita melihat bahwa ia betul-betul berdiri. Dengan kata lain,proses pengamatan menentukan kondisi akhir elektron. Pengamatan adalah sangat vital untuk eksistensi. Setelah kita menatap elektron, fungsi gelombangnya kolaps, sehingga elektron kini berada dalam kondisi definitif dan tidak ada kebutuhan lagi akan fungsi gelombang.
Jadi, postulat-postulat kawanan Kopenhagen-nya Bohr, secara longgar dapat diringkas sebagai berikut:
  1. Semua energi terdapat dalam paket-paket tersendiri, yang disebut quantum. (Quantum cahaya, misalnya, adalah photon. Quantum gaya [nuklir] lemah disebut boson-W dan boson-Z, quantum gaya [nuklir] kuat disebut gluon, dan quantum gravitasi disebut graviton, yang masih harus diperiksa di laboratorium.)
  2. Materi direpresentasikan oleh partikel-partikel titik, tapi probabilitas penemuan partikel diperlihatkan oleh gelombang. Gelombang ini, pada gilirannya, mematuhi persamaan gelombang rinci (seperti persamaan gelombang Schrödinger).
  3. Sebelum pengamatan dilakukan, sebuah objek eksis dalam semua kemungkinan kondisi secara bersamaan. Untuk menentukan dalam kondisi mana objek itu berada, kita harus melakukan pengamatan, yang “mengkolapskan” fungsi gelombangnya, dan objek itu memasuki kondisi definitif. Tindakan pengamatan merusak fungsi gelombang, dan objek kini memangku realitas definitif. Fungsi gelombang menjalankan maksudnya: ia memberi kita probabilitas akurat untuk menemukan objek dalam kondisi khusus.
—-
Tapi tak peduli seberapa sukses teori quantum ini, secara eksperimen ia didasarkan pada postulat-postulat yang telah melepaskan badai kontroversi filsafat dan teologis selama 80 tahun terakhir. Postulat kedua, khususnya, telah menimbulkan kemarahan agama-agama karena menanyakan siapa yang memutuskan takdir kita. Di sepanjang zaman, para filsuf, teolog, dan ilmuwan tertarik dengan masa depan dan bertanya-tanya apakah, entah bagaimana caranya, takdir kita bisa diketahui. DalamMacbeth-nya Shakespeare, Banquo, putus asa mengangkat tabir yang menutupi takdir kita, menyampaikan dialog terkenang berikut:
Jika kau mampu memandang benih-benih waktu
dan menyebutkan butiran mana yang akan tumbuh dan yang tidak,
maka berbincanglah denganku…

(babak 1, adegan 3)
Shakespeare menulis kata-kata ini pada 1606. Delapan tahun kemudian, seorang Inggris lain, Isaac Newton, dengan berani mengklaim bahwa dirinya mengetahui jawaban untuk pertanyaan kuno ini. Newton maupun Einstein meyakini konsep yang disebut determinisme (ketetapan/kepastian), yang menyatakan bahwa semua peristiwa masa depan pada prinsipnya bisa ditetapkan. Bagi Newton, alam semesta adalah jam raksasa yang diputar oleh Tuhan pada permulaan masa. Sejak saat itu, jam ini berdetak, mematuhi tiga hukum geraknya, dengan cara yang dapat diprediksi secara akurat. Matematikawan Prancis, Pierre Simon de Laplace, yang merupakan penasehat sains Napoleon, menulis bahwa, menggunakan hukum Newton, seseorang bisa memprediksikan masa depan dengan presisi yang sama seperti ketika seseorang memandang masa lalu. Dia menulis bahwa jika suatu entitas bisa mengetahui posisi dan kecepatan semua partikel di alam semesta, “bagi intelek secerdas itu, tak ada yang tak pasti; dan masa depan, juga masa lalu, berada di hadapan matanya.” Saat Laplace memberi Napoleon salinan karya hebatnya, Celestial Mechanics, sang kaisar berkata, “Kau telah menulis karya besar tentang angkasa ini tanpa satu kali pun menyebutkan Tuhan.” Laplace menjawab, “Tuan, aku tak memerlukan hipotesis tersebut.”
Bagi Newton dan Einstein, gagasan tentang kehendak bebas, bahwa kita adalah penguasa takdir kita, merupakan sebuah ilusi. Gagasan masuk akal tentang realitas ini, bahwa objek-objek konkret yang kita sentuh adalah nyata dan eksis dalam kondisi definitif, oleh Einstein disebut “realitas objektif”. Dia sangat jelas mengungkapkan posisinya sebagai berikut:
Saya adalah seorang determinis (penganut kepastian), dipaksa bertindak seolah-olah terdapat kehendak bebas, sebab jika saya ingin hidup dalam sebuah masyarakat beradab, saya harus bertindak secara bertanggung jawab. Saya tahu secara filosofis seorang pembunuh tidak bertanggung jawab atas kejahatannya, tapi saya tidak akan minum teh bersamanya. Karir saya telah ditentukan oleh berbagai gaya yang saya tidak punya kuasa atasnya, terutama kelenjar-kelenjar misterius itu di mana alam mempersiapkan esensi kehidupan. Henry Ford boleh menyebutnya Suara Batin, Socrates menyebutnya sebagai daemon (entitas supernatural dalam ajaran Yunani kuno–penj): tiap manusia menjelaskan fakta dengan caranya sendiri bahwa kehendak manusia tidaklah bebas…Segala sesuatu itu ditetapkan…oleh gaya-gaya yang kita tak punya kuasa atasnya…pun bagi serangga dan bintang. Manusia, sayuran, atau debu kosmik, kita semua berdansa menurut tempo misterius, dilagukan di kejauhan oleh satu pemain tak nampak. (Albert Einstein)
Teolog juga telah bergulat dengan pertanyaan ini. Sebagian besar agama dunia meyakini suatu bentuk takdir, ide bahwa Tuhan tak hanya mahakuasa (serba kuasa) dan mahaada (ada di mana-mana), tapi juga mahatahu (tahu segalanya, bahkan masa depan). Dalam beberapa agama, ini artinya Tuhan mengetahui apakah kita akan masuk surga atau neraka, bahkan sebelum kita lahir. Pada esensinya, terdapat “buku takdir” di suatu tempat di surga dengan semua nama kita terdaftar, mencakup tanggal lahir kita, kegagalan dan keberhasilan kita, kesenangan dan kesusahan kita, bahkan tanggal kematian kita, dan apakah kita akan hidup di surga atau dalam kutukan abadi.
(Pertanyaan teologis sulit tentang takdir ini, sebagian, membantu memecah gereja Katolik pada tahun 1517, ketika Martin Luther menempelkan 95 tesis mengenai gereja di Wittenberg. Di dalamnya, dia menyerang praktek penjualan indulgence (remisi hukuman yang dibayar setelah pengampunan dosa–penj) oleh gereja—pada esensinya adalah uang suap yang melapangkan jalan menuju surga bagi kaum kaya. Mungkin Luther mengatakan, Tuhan mengetahui masa depan kita dan nasib kita sudah ditakdirkan, tapi Tuhan tidak bisa dibujuk untuk berubah pikiran dengan memberi banyak donasi kepada gereja.)
Tapi bagi fisikawan yang menerima konsep probabilitas, postulat yang paling kontroversial sejauh ini adalah postulat ketiga, yang telah membuat sakit kepala bergenerasi-generasi fisikawan dan filsuf. “Pengamatan” adalah konsep longgar dan tidak jelas. Selain itu, ia bersandar pada fakta bahwa sebetulnya terdapat dua tipe fisika: satu untuk dunia subatom yang ganjil, di mana elektron-elektron tampaknya bisa berada di dua tempat pada waktu yang sama, dan satu lainnya untuk dunia makroskopis yang kita tinggali, yang terlihat mematuhi hukum Newton yang masuk akal.
Menurut Bohr, terdapat suatu “dinding” tak tampak yang memisahkan dunia atom dari dunia makroskopis keseharian yang familiar. Sementara dunia atom mematuhi aturan ganjil teori quantum, kita menjalani kehidupan di luar dinding itu, di dunia penuh planet dan bintang yang terumuskan dengan baik di mana gelombang-gelombang telah kolaps.
Wheeler, yang mempelajari mekanika quantum dari pendirinya, gemar meringkas dua aliran pemikiran mengenai pertanyaan ini. Dia memberikan contoh berupa tiga orang wasit dalam permainan baseball yang sedang merundingkan point (posisi pemain di belakang pemukul bola–penj) baseball yang bagus. Dalam membuat keputusan, ketiga wasit mengatakan:
Wasit 1: Saya memutuskannya seolah-olah saya melihatnya.
Wasit 2: Saya memutuskannya sebagaimana adanya.
Wasit 3: Mereka tidak ada sampai saya memutuskannya.
Bagi Wheeler, wasit kedua adalah Einstein, yang mempercayai adanya realitas mutlak di luar pengalaman manusia. Einstein menyebut ini sebagai “realitas objektif”, yaitu bahwa objek-objek dapat eksis dalam kondisi definitif tanpa intervensi manusia. Wasit ketiga adalah Bohr, yang berargumen bahwa realitas hanya eksis setelah pengamatan dilakukan.
—-
Bagaimanapun, filsuf memang masih menang. Teori quantum masih belum lengkap dan bersandar pada landasan filosofis yang rapuh. Kontroversi quantum ini mendorong seseorang memeriksa kembali karya para filsuf seperti Bishop Berkeley, yang di abad 18 menyatakan bahwa objek-objek eksis hanya karena manusia mengamatinya, sebuah filsafat yang disebut solipsism (teori filsafat yang menyatakan bahwa diri ialah sesuatu yang eksis dan dapat dikenali—penj) atau idealisme. Bila sebatang pohon di hutan runtuh, tapi tak ada yang berada di sana untuk melihatnya, maka ia sebetulnya tidak runtuh, demikian klaim mereka.
—-
Dalam sains tradisional, pengamat mencoba senetral mungkin tetap terpisah dari dunia. (Sebagaimana dikatakan oleh seorang pelawak, “Kau selalu bisa melihat ilmuwan di klub telanjang, sebab dia adalah satu-satunya orang yang menyelidiki hadirin.”) Tapi sekarang, untuk pertama kalinya, kita menyaksikan bahwa adalah mustahil untuk memisahkan pengamat dari yang diamati. Sebagaimana suatu kali dikemukakan oleh Max Planck, “Sains tidak bisa memecahkan misteri tertinggi Alam. Sebab menurut analisis terakhir, kita sendiri merupakan bagian dari misteri yang tengah coba kita pecahkan.”
—-
Sebagian besar fisikawan mengangkat bahu dan angkat tangan ketika dihadapkan dengan paradoks-paradoks aneh mekanika quantum. Bagi kebanyakan ilmuwan, mekanika quantum adalah seperangkat aturan yang menghasilkan probabilitas benar dengan akurasi luar biasa. Sebagaimana dikatakan oleh fisikawan yang menjadi pendeta, John Polkinghorne, “Mekanika quantum biasa tidak lebih filosofis dari mekanika motor biasa.”
Bagaimanapun, beberapa pemikir serius fisika telah bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan ini. Contohnya, terdapat beberapa jalan untuk memecahkan persoalan kucing Schrödinger. Pertama, yang disokong oleh peraih Nobel, Eugene Wigner, dan lainnya, adalah bahwa kesadaran menentukan eksistensi. Wigner menulis bahwa “tidak mungkin merumuskan hukum mekanika quantum dengan cara yang konsisten sepenuhnya, tanpa merujuk pada kesadaran [pengamat]…studi dunia eksternal yang membawa pada kesimpulan bahwa kandungan kesadaran adalah realitas pokok.” Atau, sebagaimana suatu kali ditulis oleh penyair John Keats, “Tidak ada yang nyata sampai itu dialami.”
Tapi jika saya melakukan pengamatan, siapa/apa yang akan menetapkan dalam kondisi mana saya berada? Artinya seorang lain harus mengamati saya untuk mengkolapskan fungsi gelombang saya. Ini terkadang disebut sebagai “temannya Wigner”. Tapi ini juga berarti bahwa seseorang harus mengamati temannya Wigner, dan temannya temannya Wigner, dan seterusnya. Apakah terdapat suatu kesadaran kosmik yang menentukan seluruh rentetan teman ini dengan mengamati seluruh alam semesta?
Fisikawan yang ngotot meyakini peran sentral kesadaran adalah Andrei Linde, salah seorang pendiri teori inflationary universe.
Bagi saya sebagai seorang manusia, tak terpikir untuk mengklaim bahwa alam semesta ada tanpa pengamat. Kita adalah bersama-sama, alam semesta dan kita. Tatkala Anda berkata bahwa alam semesta eksis tanpa pengamat, saya tidak bisa mencernanya. Saya tidak bisa membayangkan sebuah theory of everything konsisten yang mengabaikan kesadaran. Suatu perangkat perekam tidak dapat memainkan peran seorang pengamat, sebab siapa yang akan membaca apa yang tertulis di perangkat perekam ini. Agar kita bisa melihat bahwa sesuatu terjadi, dan saling mengatakan kepada yang lain bahwa sesuatu terjadi, Anda harus memiliki alam semesta, Anda harus memiliki perangkat perekam, dan Anda harus memiliki kita…Tanpa adanya pengamat, alam semesta kita mati. (Dr. Andrei Linde)
Menurut filosofi Linde, fosil-fosil dinosaurus tidak betul-betul eksis sampai Anda melihatnya. Tapi ketika Anda melihatnya, mereka menjadi eksis seolah-olah mereka eksis jutaan tahun silam. (Fisikawan yang memegang sudut pandang ini berhati-hati menguraikan bahwa gambaran ini konsisten secara eksperimen dengan dunia di mana fosil-fosil dinosaurus betul-betul ada jutaan tahun silam.)
(Beberapa orang, yang tidak suka memperkenalkan kesadaran ke dalam fisika, mengklaim bahwa sebuah kamera bisa melakukan pengamatan terhadap elektron, sehingga fungsi gelombang kolaps tanpa memerlukan entitas sadar. Tapi, kalau begitu, siapa yang akan mengatakan bahwa kamera itu eksis? Sebuah kamera lain dibutuhkan untuk “mengamati” kamera pertama dan mengkolapskan fungsi gelombangnya. Kalau begitu kamera kedua dibutuhkan untuk mengamati kamera pertama, dan kamera ketiga dibutuhkan untuk mengamati kamera kedua, dan seterusnya. Jadi pengenalan kamera tidak menjawab pertanyaan tentang bagaimana fungsi gelombang kolaps.)
—-
Dunia sains quantum memberikan banyak keterangan mengenai persoalan peran kita di alam semesta, tapi dari sudut pandang berbeda. Jika seseorang menganut interpretasi Wigner atas persoalan kucing Schrödinger, maka kita harus memperhatikan peran kesadaran di mana-mana. Rantai pengamat yang tak berujung, masing-masing menatap pengamat sebelumnya, akhirnya membawa kepada pengamat kosmik, mungkin Tuhan sendiri. Dalam gambaran ini, alam semesta eksis lantaran ada Tuhan yang mengamatinya. Dan jika interpretasi Wheeler benar, maka seluruh alam semesta didominasi oleh informasi dan kesadaran. Menurut gambarannya, kesadaran adalah kekuatan dominan yang menentukan sifat eksistensi.
Sudut pandang Wigner, pada gilirannya, menuntun Ronnie Knox menulis syair tentang pertemuan antara seorang skeptik dan Tuhan, merenungkan apakah sebuah pohon eksis di halaman berkeliling tembok apabila tak ada seorang pun di sana yang mengamatinya:
Suatu kali ada seseorang berkata, “Tuhan
pasti menganggap luar biasa ganjil
jika Dia mendapati pohon ini
terus ada
padahal tak ada seorang pun di Alun-alun.”
Seorang pelawak anonim kemudian menulis jawaban berikut:
Tuan yang terhormat, ketakjuban Anda ganjil
Aku selalu ada di Alun-alun
dan itulah mengapa pohon tersebut
akan senantiasa ada,
sebab diamati oleh Sahabat setia Anda—Tuhan
Dengan kata lain, pepohonan eksis di halaman berkeliling tembok karena seorang pengamat quantum senantiasa di sana untuk mengkolapskan fungsi gelombangnya—Tuhan sendiri.
Interpretasi Wigner menempatkan persoalan kesadaran di pusat fondasi fisika. Wigner menggemakan kata-kata astronom besar James Jeans, yang pernah menulis, “Lima puluh tahun silam, alam semesta umumnya dianggap sebagai mesin… Ketika kita sampai kepada perbedaan ukuran yang besar di setiap arah—baik menuju kosmos secara keseluruhan, ataupun menuju lubuk dalam atom—interpretasi mekanis atas Alam gagal. Kita sampai kepada entitas-entitas dan fenomena-fenomena yang sama sekali tidak mekanis. Bagi saya, mereka lebih mengisyaratkan proses mental ketimbang mekanis; alam semesta lebih mirip pikiran hebat daripada mesin hebat.”

METODE DAN TEKNIK QUANTUM MAKRIFAT


Mendasari pada kenyataan yang terjadi saat ini, bahwa begitu banyak teknik/metode dan pelatihan untuk mencapai kecerdasan paripurna dalam diri manusia dengan mengembangkan kemampuan IQ, EQ dan SQ dan pengoptimalan kekuatan pemikiran (The Power Of Positive Thinking) dan kekuatan Perasaan-Hati (The Power Of Positive Feeling). Maka izinkanlah saya untuk urun rembuk dalam kancah pencarian serta sumbang pemikiran untuk juga mencarikan solusi yang efektif dalam mewujudkan manusia yang paripurna, sebagai Khalifah Allah di muka bumi ini.

Menyadari dengan keterbatasan yang ada pada diri saya, dan keyakinan yang begitu mendalam akan kekuatan maha dahsyat dalam diri manusia yaitu Ruh. Saya memberanikan diri untuk berbagi pengalaman terhadap sebuah proses panjang yang telah saya lewati untuk mencari makna terdalam dalam hidup ini. Suatu pemaknaan hakiki terhadap pengenalan Tuhan (Makrifat) yang lebih dari 10 tahun telah saya geluti.

Dari itu semua, saya mencoba memformulasikan suatu teknik dan metode yang saya beri nama QUANTUM MAKRIFAT. Teknik ini menggabungkan dua kekuatan tradisi yang sudah ada saat ini. Yaitu Peninggalan Tradisi para pendahulu kita (para agamawan, praktisi spiritual dan mistikus) dengan tuntunan bijak falsafah hidup dan keagamaan, untuk mencapai Makrifat secara seketika (Loncatan Quantum). Teknik dan tuntunan ini diharapkan akan dengan mudah mencapai titik sasaran pada pemilik dari segala kecerdasan yang ada pada manusia (IQ, EQ dan SQ) - terdapat di Otak - dan pusat perasaan-hati yang ada di Jantung manusia yaitu Allah. Teknik kuno dari tradisi klasik ini mencapai sasarannya dengan menggiring manusia untuk menemukan sumber hakiki dari kekuatan Spiritual. Kemudian memperkenalkannya dengan Pusat Cahaya yang ada di titik God-Spot, serta mengharmoniskan dengan kekuatan perasaan yang ada di dalam Rongga dada manusia yaitu Jantung (Heart), secara lengkap akan dibahas di dalam tulisan-tulisan berikutnya.
Kemudian mempersiapkan perangkat keras tersebut (Otak dan Jantung) untuk di upgrade (dioptimalkan / ditingkatkan kapasitasnya), sehingga siap menerima perubahan, sebelum diisi dengan perangkat lunak berupa wawasan serta wacana dalam pengembangan diri manusia untuk mengubah karakter serta tabiat buruk yang melekat pada manusia (Menjadi Manusia yang berakhlak Mulia – Berakhlak Allah). Peng-upgrade-an ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan tradisi yang kedua, yaitu Teknologi modern saat ini. Pengetahuan teknologi modern saat ini sudah berkembang cukup jauh, mengenai pengoptimalan Otak manusia dan seluruh potensi tubuh manusia, berupa penemuan dalam bidang Neuroscience, quantum physics, evolutinary biology, brain science dan science of mind.

Pengetahuan Modern saat ini telah menjelaskan dengan rinci keajaiban otak dan peran pentingnya dalam kehidupan manusia. Serta Keajaiban Jantung sebagai perangkat keras pusat emosi atau perasaan manusia. Mempersiapkan kedua wadah yang telah diberikan Allah, untuk mencapai Makrifat secara Quantum adalah menjadi hal yang mutlak. Karena akan percuma bila diri kita diisi oleh wawasan, ilmu dan wacana untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik (berakhlak), tanpa mempersiapkan perangkat keras (Otak dan Jantung) dengan mengkondisikan pada kondisi yang siap untuk menerima asupan ilmu serta kebijaksanaan yang bersumber dari Tuhan tersebut.

Persiapan ini dilakukan dengan menggunakan teknologi Suara (Sound of Technology) yang berpengaruh terhadap gelombang otak manusia dan suasana hati (perasaan) kepada kondisi yang kondusif. Kondisi kondusif ini ditandai dengan otak yang khusyuk, fokus, kreatif, energi positif, intuitif secara seketika, perasaan damai, tenang, tentram dan berserah. Kondisi ini bisa dicapai dengan mendengarkan suara yang sudah disusun dan diprogram sedemikian rupa untuk mempengearuhi wadah yang ada dalam diri manusia berupa otak dan jantung. Sehingga secara sadar maupun tidak sadar, sesaat setelah mendengarkan suara musik yang ada dalam paket CD yang bisa di dapat di QM CENTER, kita akan mendapati diri kita masuk dalam suasana yang khusuk, fokus, damai, tentram, dan berserah. Teknik detailnya dalam menggunakan CD suara ini akan dibahas dibab selanjutnya.

Lompatan Quantum Untuk Mengenal Tuhan

Dengan mempraktekkan Metode yang konfrehensif ini maka akan terjadi lompatan Quantum kesadaran dalam diri manusia untuk mengenal Tuhannya. Loncatan Quantum kesadaran inilah yang dinamakan Quantum Makrifat. Suatu keadaan atau kondisi seseorang mengenal Tuhan dengan sebenar-benarnya. Ia akan menyaksikan Cahaya yang terang benderang sebagai pusat Kesadaran yang ada di Jiwanya. Sebagaimana Al Quran menginformasikan hal ini dalam surat An Nur 24:35. Inilah titik God-Spot yang saat ini dibicarakan oleh begitu banyak peneliti dan para pakar Spiritual quotient (SQ) seperti Danah Zohar dan Ian marshal, Michael Persinger dan V.S. Ramachandran. Inilah Fitrah sesungguhnya atas keberadaan manusia. Suatu tempat yang tinggi dalam puncak keberadaan manusia. Eksistensi God-Spot dalam Otak manusia yang sudah Built-in sebagai pusat spiritual (spiritual center) yang terletak di antara jaringan saraf dan otak manusia

Teori Quantum dalam berbagai Ranah


Istilah Quanta (plural: quantum) dipopulerkan oleh fisika, yang merujuk pada satuan terkecil dari cahaya (foton). Penemuan sifat partikel (selain sifat gelombang) cahaya ini memulai perkembangan baru fisika, meloncat dari konsep klasik kepada konsep yang lebih modern, lazim dikenal sebagai fisika kuantum atau juga fisika modern. Untuk memahaminya mau tidak mau mesti mengenal barang sedikit fisika klasik (newtonian, maxwellian) dan fundamentalnya perubahan paradigma yang diperkenalkan fisika kuantum.
Penemu teori kuantum adalah Max Karl Ernst Ludwig Planck (lahir di Kiel, 23 April 1858 – wafat di Goettingen, 4 Oktober 1947 pada umur 89 tahun) seorang fisikawan Jerman. Lahir di Kiel, Planck memulai karir fisikanya di Universitas München di tahun 1874, lulus pada tahun 1879 di Berlin. Dia kembali ke München pada tahun 1880 untuk mengajar di universitas itu, dan pindah ke Kiel pada 1885. Di sana ia menikahi Marie Mack pada tahun 1886. Pada tahun 1889, dia pindah ke Berlin, di mana sejak 1892 dia menduduki jabatan teori fisika.
Pada 1899, dia menemukan sebuah konstanta dasar, yang dinamakan konstanta Planck, dan, sebagai contoh, digunakan untuk menghitung energi foton. Juga pada tahun itu, dia menjelaskan unit Planck yang merupakan unit pengukuran berdasarkan konstanta fisika dasar. Satu tahun kemudian, dia menemukan hukum radiasi panas, yang dinamakan Hukum radiasi badan hitam Planck. Hukum ini menjadi dasar teori kuantum, yang muncul sepuluh tahun kemudian dalam kerja samanya dengan Albert Einstein dan Niels Bohr.
Dari tahun 1905 sampai 1909, Planck berlaku sebagai kepala Perkumpulan Fisikawan Jerman (Deutsche Physikalische Gesellschaft). Istrinya meninggal pada tahun 1909, dan satu tahun kemudian dia menikahi Marga von Hoesslin. Pada tahun 1913, dia menjadi kepala Universitas Berlin. Untuk dasar dari fisika kuantum, dia diberikan penghargaan Nobel bidan fisika pada tahun 1918. Sejak tahun 1930 sampai 1937, Planck adalah kepala Kaiser-Wilhelm-Gesellschaft zur Förderung der Wissenschaften (KWG, Persatuan-Kaisar-Wilhelm untuk peningkatan dalam sains).
Selama Perang Dunia II, Planck mencoba meyakinkan Adolf Hitler untuk mengampuni ilmuwan Yahudi. Anak Planck, Erwin, dihukum mati pada 20 Juli, 1944, karena pengkhianatan dalam hubungan dengan pencobaan pembunuhan Hitler. Setelah kematian Planck pada 4 Oktober 1947 di Göttingen, KWG diubah namanya menjadi Max-Planck-Gesellschaft zur Förderung der Wissenschaften (MPG, Persatuan-Max-Planck untuk Peningkatan dalam Sains).
Kuantum (english: Quantum) merupakan satuan terkecil energi.

Pada zaman fisika klasik, energi dianggap merupakan bilangan kontinu dan merangkum seluruh nilai yang ada, bisa saja energi bernilai nol atau 3,142 atau 2,718 atau apa saja.
Pada tahun 1900, Max Planck menemukan bahwa energi berbanding lurus terhadap frekuensi, suatu penemuan yang ketika itu sangat radikal karena dalam tafsiran klasik energi bergantung kepada kuadrat amplitudo, bukan frekuensi seperti yang dihipotesakan oleh Planck.
Percobaan yang dilakukan oleh Planck terhadap benda yang dipanaskan menunjukkan adanya ketergantungan energi terhadap frekuensi. Planck mendapatkan suatu konstanta alam yang dinamakan dengan nama dirinya, konstanta Planck dengan nilai 6,626 x 10^-34 Js. Konstanta tersebut ditemukan oleh Planck setelah beliau ingin mencocokkan hipotesanya dengan kurva percobaan yang dihasilkan oleh Wien. Beliau mencoba dengan bilangan yang besar. Tetapi karena bilangan yang besar menyebabkan berlakunya bencana ultraungu (ultraviolet catastrophe), beliau mencoba lagi dengan bilangan yang sangat kecil. Disini beliau mendapatkan kesimpulan bahwa konstanta yang cocok bagi kurva Wien adalah konstanta yang bernilai sangat kecil dan berhingga tetapi bukan nol. Disini Planck menyimpulkan bahwa terdapat satuan energi yang lebih kecil dan diskret, bukan kontinu.
Fisika kuantum merupakan fisika yang dilahirkan dari penemuan Planck tentang satuan terkecil energi. Fisika kuantum juga membahas tentang adanya kejadian lain dalam fisika yang tidak dapat dirumuskan oleh fisika klasik seperti energi titik nol, prinsip ketidakpastian Heisenberg, Interpretasi Born tentang fungsi gelombang serta fungsi gelombang sebagai pembawa informasi dari partikel.
Mekanika kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom. Ilmu ini memberikan kerangka matematika untuk berbagai cabang fisika dan kimia, termasuk fisika atomfisika molekularkimia komputasikimia kuantumfisika partikel, dan fisika nuklir. Mekanika kuantum adalah bagian dari teori medan kuantum dan fisika kuantum umumnya, yang, bersama relativitas umum, merupakan salah satu pilar fisika modern. Dasar dari mekanika kuantum adalah bahwa energi itu tidak kontinyu, tapi diskrit — berupa ‘paket’ atau ‘kuanta’. Konsep ini revolusioner — bertentangan dengan fisika klasik yang berasumsi bahwa energi itu berkesinambungan.
Mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Werner Karl Heisenberg mengembangkan mekanika matriks dan Erwin Schrödinger menemukan mekanika gelombang dan persamaan Schrödinger. Schrödinger beberapa kali menunjukkan bahwa kedua pendekatan tersebut sama.
Heisenberg merumuskan prinsip ketidakpastiannya pada tahun 1927, dan interpretasi Kopenhagen terbentuk dalam waktu yang hampir bersamaan. Pada 1927Paul Dirac menggabungkan mekanika kuantum dengan relativitas khusus. Dia juga membuka penggunaan teori operator, termasuk notasi bra-ket yang berpengaruh. Pada tahun 1932Neumann Janos merumuskan dasar matematika yang kuat untuk mekanika kuantum sebagai teori operator.
Bidang kimia kuantum dibuka oleh Walter Heitler dan Fritz London, yang mempublikasikan penelitian ikatan kovalen dari molekul hidrogen pada tahun 1927. Kimia kuantum beberapa kali dikembangkan oleh pekerja dalam jumlah besar, termasuk kimiawan Amerika Linus Pauling.
Berawal pada 1927, percobaan dimulai untuk menggunakan mekanika kuantum ke dalam bidang di luar partikel satuan, yang menghasilkan teori medan kuantum. Pekerja awal dalam bidang ini termasuk Dirac, Wolfgang PauliVictor Weisskopf dan Pascaul Jordan.
Pembelajaran kuantum merupakan suatu teknik pembelajaran yang meniru prinsip kuantum dimana seseorang yang sudah menguasai suatu level pembelajaran bisa melompat ke level yang lebih tinggi.
Beberapa buku yang menggunakan kata Quantum sebagai acuannya:
1. Quantum Ikhlas
Penulis: Erbe Sentanu
Penerbit: Elex Media Komputindo
Terbit: 2007
2. Quantum Sabar
Penulis: AN Ubaedy
Penerbit: Kinza Books
Terbit: Januari 2009
3. Quantum Dzikir
Penulis: Suyadi
Penerbit: Diva Press
Terbit: Mei 2008
4. Quantum Learning
Penulis: Bobbi DePorter & Mike Hernacki
Penerbit: Piatkus Books
Terbit: 1992
Edisi Bahasa Indonesia:
Penulis: Bobbi DePorter & Mike Hernacki
Penerbit: Mizan Pustaka
Terbit: 2007
5. Quantum Teaching
Penulis: Bobbi DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nouri
Penerbit: Allyn & Bacon
Terbit: 1998
Edisi Bahasa Indonesia:
Penulis: Bobbi DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nouri
Penerbit: Mizan Publishing
Terbit: 2000
6. Quantum Qalbu
Penulis: Imam Asy-Sya’rani
Penerbit: Diva Press
Terbit: Juni 2008
7. Quantum Takwa
Penulis: Dr. Ahmad Farid
Penerbit: Pustaka Arafah
Terbit: 2008
8. Quantum Quotient
Penulis: Agus Nggermanto
Penerbit: Nuansa
Terbit: 2005
Ada juga beberapa istilah yang berkaitan dengan Quantum antara lain:
Quantum Makrifat
Quantum Makrifat adalah suatu metode mutakhir yang menggabungkan teknik klasik untuk mengakses kekuatan tak terbatas dalam diri manusia, yaitu spiritual (pencapaian Makrifat) dengan di kombinasikan teknologi terkini pada pengembangan Neuroscince dan Brainmap untuk mengoptimalkan otak kiri dan otak kanan, serta mengkordiansikannya dengan kekuatan Jantung sebagai sumber perasaan dalam diri manusia.
Dengan teknik inilah akan terjadi loncatan quantum pada diri seseorang untuk menggapai “Zero Mind” pada pusat otak manusia yaitu God-Spot dan Jantung manusia.
Quantum Makrifat mengoptimalkan potensi keilahian yang ada pada diri manusia dan mengharmoniskan The Power of Positive Thinking dengan The Power of Positive feeling, Sehingga terjadilah yang dinamakan loncatan Quantum untuk bermakrifat (mengenal Allah), yang notabene adalah sumber dari kecerdasan IQ, EQ dan SQ.
Penemunya adalah Masrid’rani Wijayakusuma. Lebih jauh klik di sini
Quantum Leap
Bisa berarti fenomena fisika (wikipedia click here)
- Judul film seri yang pernah ditayangkan RCTI di sekitar 1992-1993. (wikipedia click here)
Quantum Pendant (Kalung Kuantum)
Kalung Kuantum meningkatkan aliran energi positif dan membantu menjaga keseimbangan energi. Kalung ini juga membantu memulihkan energi yang melemah di dalam tubuh. Dengan memulihkan keseimbangan energi di dalam tubuh kalung ini membantu pemakainya menjaga kesehatan dan kesejahteraannya.
AIR dan Manusia adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dimana 70% tubuh manusia terbentuk daripada unsur air. Apabila tubuh kita kekurangan cairan maka kesehatan kita akan terganggu.
Air murni adalah air yang terdiri atas molekul H2O dan memliki tingkat keasaman PH 7,0 dimana jenis air ini sangat dibutuhkan manusia. Sayangnya air murni ini (Air Heksogonal) sangat sulit didapatkan dimuka bumi ini karena rusaknya ekosistem alam oleh manusia sendiri.
Dengan kemajuan teknologi Quantum Science kita bisa memperoleh kembali Air Heksagonal dengan mudah sekali yaitu hanya dengan cara menempelkan Kalung Quantum ini pada permukaan botol air/gelas (tidak harus dicelupkan) dalam kurun waktu +/-15 menit saja, jadilah Air Heksagonal.  Beberapa jenis penyakit yang berhubungan dengan sirkulasi pembuluh darah dan inti sel bisa diatasi dengan memakai Kalung Kuantum ini tanpa adanya efek samping sama sekali.
* * *
Banyak sekali istilah-istilah yang menggunakan kata Quantum dalam menjelaskan berbagai fenomena kehidupan. Istilah-istilah di atas hanyalah beberapa dari sekian banyak istilah yang mencantumkan kata Quantum bersamanya. Masih ada Quantum Communication, Quantum Data, Quantum Computer, Quantum Encryption, Quantum Mind, Quantum Information, Quantum Gravity, Quantum Training, Quantum Tahfidz, Quantum Iqra, bahkan ada filmnya Quantum of Solace. Apa pun, yang penting kita sudah tahu makna Quantum itu sendiri, tinggal dikaitkan saja dengan kata yang menyertainya, maknanya tak jauh-jauh dari judulnya, antar quantum tersebut kurang lebih sama.
*bahan2 diambil dari www.d3rai.multiply.com

Blogroll

Adeshendra | Adieska | Alex | Andaka | Andrisaick19 | Angga | Arema | Arhan | Ariwolu | Artha | Audy | Badoer | Blog.Zalukhu.biz | Blogger Sumut | Blogguebo | Bocah Iseng | Chodirin | Cosaaranda | Curhat Bebas | DanielGM | Danu | Dhinata | Dobelden | Ekonurhuda | Enggar | Fajarqimi | Fenny | Ferry | Firanza | Gloria | Gnupi | Hakimtea | Harianus Zebua | Heddy | HendraDP | Iam | Ick | Ika Koolsonic | Iklan Baris Gratis | Indo Trans | Ipanks | Izandi | Janey | Jimmysun | Kipas | Lspart | Malapu | Manggis | Manggoaddict | Manik | Marlop | Mascayo | Masenchipz | Mujizas | MyMoen | Nich | Novee | Nugraha | Nurfajri | Nuqiah | O-om | Okta Sihotang | Otak Kabel | Putra Eka | Pencuri Kode | Persikers | Realy Life | Rebecka | Rhasputin | Ridho | Ronggo | Rubenmanik | Rudyahud | Starwrite | Sumintar | Supermance | Tetetzet | The Gands | Tipis | Tony Jauhari | Windra | Yopan | Yudiworld | Zalukhu.Biz | Zona Merah | A-Ri | Budi Herprasetyo | Imoe | RudyTarigan | Blogywalkie | Ilhamcool | Ana SMS | Nurwita | Kang Nawar | Ndeso | Sudarma | Wibi | Detailzsoft | Alibaba | Manan Tarigan | Thom | Septian | -sLiKeRs- | Qisthon | ugiQ | Hangga Nuarta | Anak Nias | BlognyaOpa | IndoContest | Alam Pintar | AngIn | Sahabat Bumi | Deta Desvi | Kopitozie | Famdy | Indungg | Atokaja | Narmadi | Rozy | Fuadidaud | Kodil | M4s73r | NickoHadi | kibayusejati | FajarSeraya

Bagi yang ingin tukaran link di blogroll silahkan bilang aja yah... tapi maaf blogrollnya nofollow dan nama yang dicantumin adalah nama pemilik blog bukan frase berbau iklan (kecuali yang berbayar MATRE MODE ON hehehe)

Copyright Februari 2007 © ALIBABA Powered by BLOGSPOT
Theme: GREEN Ver. 2 by Cara bikin,Game hp,Download Thema Komputer,Seo Blog,Tutorial,penghasilan blog,Transformers,tema,hp,komputer,mp3,game java inspired by AL-QURAN,HADIST,JIBRIL,ALIBABA NETWORK,PESANTREN DIGITAL RAJAWALI TAUHID
Sponsored by BLOGSPOT