BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Syamsul Arifin SE memimpin upacara peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tingkat Propinsi Sumatera Utara yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Kota Tebingtinggi, Kamis (26/6).
Dalam pidatonya Gubsu mengatakan, secara nasional berdasarkan data Badan Narkotika Nasional penderita narkoba telah mencapai 4 juta jiwa per-tahun, 15 ribu orang tewas setiap tahun atau 40 orang per hari meninggal.
Sedangkan pemborosan untuk membeli narkoba yang rata-rata Rp 100.000 per- orang/hari berarti Rp 400 miliar per hari atau Rp 146 triliun per-tahun. Secara dunia, perdagangan narkoba telah mencapai 400 juta dollar AS atau sekitar 8 persen dari seluruh perdagangan dunia atau sama nilainya dengan industri pariwisata.
Melihat kondisi tersebut katanya, narkoba sudah merupakan bisnis besar, pasarnyapun besar dan potensial. Persoalannya adalah, daya rusaknya luar biasa terutama mental. Apalagi yang menjadi sasarannya generasi muda yang merupakan generasi produktif. Bahkan, saat ini ada kecenderungan anak-anak sebagai target.
“Secara kuantitatif maupun kualitatif, narkoba adalah salah satu yang mengancam ketahanan negara. Oleh karenanya, upaya memberantas narkoba sudah tidak bisa lagi sekedar kampanye dan sosialisasi tetapi sudah harus lebih dihadapi sebagai musuh negara. Artinya, kita sudah tidak lagi bertempur melawan narkoba tetapi sudah mencapai skala berperang. Tidak cukup hanya mengandalkan aparat keamanan tetapi sudah mendesak otoritas militer termasuk rakyat,” kata Gubsu.
Khusus kasus penyalahgunaan narkoba di Sumatera Utara, dari tahun ke tahun terus menunjukkan grafik menaik. Sejak tahun 2004 hingga tahun 2007, terjadi trend peningkatan cukup signifikan. Hingga akhir November 2007 tercatat kasus penyalahgunaan narkoba yang ditangani Poldasu mencapai 2.769 kasus dengan jumlah tersangka 3.875 orang.
Dikatakan, Muspida Sumatera Utara juga sudah bertekad tahun 2015 diharapkan Sumatera Utara bebas dari narkoba. Namun cita-cita itu, perlu dukungan dari semua pihak. Grafik kasus narkoba yang cenderung menaik tersebut, hendaknya membuat semua pihak penegak hukum agar secara terus menerus mewaspadai bahaya narkoba karena penyalahgunaan narkoba ini masih terus mengintai semua lapisan manusia.
Peringatan HANI dengan tema “jauhkan narkoba dari kehidupan dan lingkugan anda” dihadiri Walikota Tebingtinggi Ir H Abdul Hafiz Hasibuan, Wakapoldasu Brigjen Djoko Trisno Santoso, Dir Narkoba Kompol Anjan Pramuka, mewakili Kejatisu, Kajari Tebingtinggi-Deli H Khairil Aswan Harahap SH, mewakili Ketua PT, Ketua PN Tebingtinggi Abdul Hutapea SH MH, wakil Walikota Drs H Syahril Hafzein, Sekda H Irham Taufik Umri SM MAP.
Tampak juga, Dandim 0204/DS Letkol Inf Bayu Harianto, Kapolresta Tebingtinggi AKBP Drs Suryanbodo Asmoro, Kaden Brimob Tebingtinggi Kompol Agustri, mewakili Ketua Kadinsu, Ketua Kadin Tebingtinggi HM Daniel Sultan SE, Ketua Pemuda Mitra Kamtibmas (PMK) Rajamin Sirait, Ketua Granat, BPM Propinsi, beberapa Muspida Propinsi Sumut dan wakil Bupati/Walikota se-Sumut, Muspida Kota Tebingtinggi, pejabat eselon II, III dan IV.
Upacara HANI tersebut dimeriahkan dengan fragmen siswa-siswi Kota Tebingtinggi yang mempertunjukkan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba pada generasi muda. Usai menyaksikan fragmen, Gubsu Syamsul Arifin didampingi Walikota Ir H Abdul Hafiz Hasibuan melepas barisan defile peserta upacara.
4,5 Ton Ganja Dimusnahkan, Rp 6 Miliar Uang Masyarakat Diselamatkan
Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tingkat Sumatera Utara tahun 2008 yang dipusatkan di Kota Tebingtinggi, Kamis (26/6) ditandai dengan pemusnahan barang bukti narkoba berbagai jenis yang berasal dari kepolisian dan kejaksaan se-Sumatera Utara.
Pemusnahan barang bukti yang diawali dengan serah terima dan pemeriksaan, dipimpin Gubsu H Syamsul Arifin SE di lapangan Brimobdasu Tebingtinggi.
Kabag Analisis Dit Narkoba Polda Sumut KAM Sinambela melaporkan, barang bukti yang dimusnahkan pada peringatan HANI tahun 2008 berasal dari Dit Narkoba Polda Sumut dan jajarannya narkotika jenis ganja sebanyak 1.314,6 Kg atau 7.855 batang pohon.
Sementara dari Kejari se-Sumatera Utara berupa narkotika jenis ganja 1.713,64 Kg atau 7.152 batang pohon, narkotika jenis putauw 2,1 gram, psikotropika jenis pil ekstasi 71 butir dan psikotropika jenis shabu 430,59 gram.
Dengan demikian total barang bukti narkoba yang akan dimusnahkan, ganja 4.528,24 Kg, putauw 2,1 gram, shabu-shabu 430,59 gram, pil ekstasi 71 butir dan pil erimin 128 butir.
Disebutkan, secara ekonomis dari sejumlah barang bukti tersebut bila dikaitkan secara ekonomi sesuai dengan harga di pasar gelap (black market) maka uang masyarakat yang telah diselamatkan penyidik Polri sebesar Rp 6.059.484.000. Sedangkan jika dilihat dari pemakaian narkoba oleh para penyalahguna, maka Penyidik Polri telah menyelamatkan masyarakat sebanyak 4.530.605 orang.
Gubsu H Syamsul Arifin SE bersama Walikota Tebingtinggi Ir H Abdul Hafiz Hasibuan, Wakapoldasu Brigjen Djoko Trisno Santoso, Dir Narkoba Kompol Anjan Pramuka, Kapolresta Tebingtinggi AKBP Drs Suryanbodo Asmoro, Kaden Brimobdasu Tebingtinggi Kompol Agustri, Kejatisu diwakili Kajari Tebingtinggi H Khairil Aswan Harahap SH, Ketua PT Sumut diwakili Ketua PN Tebingtinggi Abdul Hutapea SH MH, Dandim 0204/DS Letkol Inf Bayu Harianto, wakil Walikota Drs H Syahril Hafzein, Sekda H Irham Taufik Umri SH MAP dan mewakili Badan Narkotika Nasional (BNN) secara serentak melakukan pemusnahan dengan cara membakar barang bukti narkoba.
Secara singkat Gubsu mengatakan semua masyarakat harus ikut proaktif memberantas narkoba. Namun Gubsu belum mengetahui berapa anggaran yang disediakan dalam APBD Pempropsu untuk memberantas masalah narkoba.