..:: YA ALLAH ::.. " AKU MOHON KEPADAMU AKAN KECINTAANMU, KECINTAAN ORANG YG MENCINTAIMU, DAN CINTA KEPADA AMAL YG MENDEKATKAN KEPADA KECINTAANMU

Untuk mencari data ke seluruh internet lakukan dibawah ini.

DONASI

Dukung blog ini dengan donasi anda. jika anda merasa blog ini bermanfaat, anda bisa memberikan kontribusi ke ICT WATCH BY= KING ALIBABA via BANK BRI SYARIAH A/N MOHD MUKTI SYAHALI NO.REK= 1004365662 ATAU WESTERN UNION ATAU KLIK IKLAN DIBAWAH INI ATAU IKUT JOIN&BERGABUNG DI http://www.kingalimasterkaya.tk KARENA ANDA AKAN DAPAT WEBSITE GRATIS&PULUHAN E-BOOK&SOFTWARE&HAK USAHA&KOMISI 100%,BUKAN MLM,YG TUJUANNYA DAPAT MEMBAWA BAROKAH ILMU&HARTA&TAHTA UNTUK ANDA
Click for Kota Medan, Indonesia Forecast

MAU MAEN GAME ONLINE GRATIS KLIK DIGAMBAR

TOKO ONLINE

..:: ICT WATCH KING ALI BABA ::.. " KASIH DAN SAYANG SECERAH CAHAYA,Andai hati sebening kaca, pastilah jiwa tiada ternoda.....andai sikap selembut sutra,santun kata tiada terluka.....,andai mulut berkata mulia, tiada hati yg terluka... namun tiada yg sempurna.... Minal Aidin Wal faizin. mohon maaf lahir & batin.... SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN & SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI SEMOGA KEMBALI KE FITRAH,AMIN!

OFFICIAL PARTNER TIKET.COM

Friday, January 06, 2012

Seputar Suku, Migrasi dan Kelarasan di Minangkabau

Asal Muasal Suku Menurut Tambo Menurut pendapat yang paling umum dan bersumberkan kepada Tambo, pada awalnya di Minangkabau hanya ada empat suku saja yaitu Koto, Piliang, Bodi dan Caniago. Keempat suku mengelompok menjadi dua kelarasan yaitu Lareh Koto Piliangyang dipimpin Datuak Katumanggungan dan Lareh Bodi Caniago yang dipimpin oleh DatuakPerpatiah Nan Sabatang. Selanjutnya suku-suku asal ini membelah berulang kali hingga mencapai jumlah ratusan suku yang ada sekarang ini. Dapat ditebak, suku yang empat ini adalah penghuni kawasan lereng Gunung Marapi atau Nagari Pariangan. Konsep ini sesuai dengan tujuan penulisan tambo yaitu untuk menyatukan pandangan orang Minang tentangasal-usulnya. Namun informasi dari tambo ini tidak menyebutkan: *. Darimana asal usul suku yang empat ini *. Darimana asal usul 4 suku lain yang ada di Nagari Pariangan (Pisang, Malayu, Dalimo Panjang dan Dalimo Singkek) *. Jika Nagari Pariangan adalah nagari pertama, mengapa tidak ada Suku Bodi dan Suku Caniagodi dalamnya. Apakah suku yang berdua ini datang belakangan? Tentu ini akan menabrak konsepsi awal bahwa Bodi dan Caniago termasuk empat suku pertama. *. Asal muasal suku besar lain seperti Jambak , Tanjuang, Sikumbang dan Mandahiliang. Karena mereka bukanlah pecahan dari Koto, Piliang, Bodi atau Caniago. *. Suku-suku apa saja yang menjadi warga nagari-nagari yang menganut Lareh Nan Panjang. Sebuah sumber memiliki pendapat yang berbeda dari keterangan di atas. Menurut Buku Sejarah Kebudayaan Minangkabau , suku asal Minangkabau adalah Suku Malayu, yang terpecah menjadi 4 kelompok dan masing-masingnya mengalami pemekaran, yaitu: *. Malayu IV Paruik (Malayu, Kampai, Bendang, Salayan) *. Malayu V Kampuang (Kutianyia, Pitopang, Jambak, Salo, Banuampu) *. Malayu VI Niniak (Bodi, Caniago, Sumpadang, Mandailiang, Sungai Napa dan Sumagek) *. Malayu IX Induak (Koto, Piliang, Guci, Payobada, Tanjung, Sikumbang, Simabua, Sipisang, Pagacancang) Suku Malayu juga ditemukan sebagai suku para raja yang berkuasa di Pagaruyung , Ampek Angkek , Alam Surambi Sungai Pagu , Air Bangis dan Inderapura . Suku Sebagai Representasi Klan Pendatang Pada hakikatnya suku pada masa awal terbentuknya adalah representasi dari klan-klan yang membentuk masyarakat Minangkabau. Sebagaimana yang kita ketahui, Minangkabau pada masa awal pembentukan masyarakatnya adalah wilayah yang terbuka untuk didiami pelbagai bangsa sebagai konsekuensi letaknya yang dekatdengan jalur perdagangan internasional. Pantai Barat Sumatera (Barus), Selat Malaka dan daerah aliran sungai-sungai besar seperti Rokan, Siak, Kampar, Inderagiri dan Batanghariadalah pintu masuk utama berbagai bangsa pendatang sejakzaman megalitikum sampai periodeberkembangnya kerajaan-kerajaan di Pesisir Timur Sumatera. Kaum pendatang ini segera menghuni kawasan Luhak Nan Tigo yang dalam Tambo disebut sebagai wilayah inti Minangkabau. Persebaran Kaum Non-Pariangan di Luhak Nan Tigo Meskipun tambo-tambo yang beredar dalam berbagai versi itu sepakat bahwa daerah pertama yang dihuni nenek moyang orang Minangkabau adalah Nagari Pariangan yang terletak di lerengsebelah selatan Gunung Marapi , namun ada informasi yang luput dari “teorema penyatuan silsilah” yaitu soal penduduk yang telah terlebih dahulu menghuni Luhak Agam dan Luhak Limopuluah Koto. Dalam satu episode tambo tentang pencarian tanah hunian baru, ninik yang bertiga (Datuak Katumanggungan, Datuak Parpatiah Nan Sabatang dan Datuak Sri Maharajo Nan Banegonego) naik ke puncak Gunung Marapi untuk meninjau lokasi hunian baru yang terletak di sebelah Utara, Barat dan TimurGunung Marapi. Menurut pandangan mereka tempat-tempat tersebut ternyata sudahdihuni orang . Dalam cerita selanjutnya, ketiga ninik ini menyebutkan: *. Luhak Tanah Datar : buminyo lembang, aianyo tawa, ikannyo banyak (menggambarkan masyarakatnya yang ramai, statusnya tidak merata) *. Luhak Agam : buminyo angek, aianyo karuah, ikannyo lia (menggambarkan masyarakatnya yang berwatak keras, masyarakatnya heterogen, persaingan hidup tajam, orangnya keras hati, suka bermusuh musuhan dan selalu berkelahi pada masing masing kaum) *. Luhak Limopuluah Koto : buminyosajuak, aianyo janiah, ikannyo jinak (menggambarkan masyarakatnya yang homogen dan penuh kerukunan, memiliki ketenangan dalam berpikir) Pengamatan ini ternyata sesuai dengan Hikayat Asal Usul Suku Jambak , yang menceritakan bahwa ketika mereka masuk ke Luhak Agam yaitu ke daerah KotoTuo Balai Gurah, mereka menemukan penduduk yang lebih dulu menghuni daerah ini. Suku Jambak berasal dari kaum pengelana (bisa juga pengungsi) yang datang dari Negeri Champa . Champa adalah sebuah negeri yang selalu menjadi target serangan tetangga tetangganya, sehingga menyebabkan emigrasi besar pada setiap serangan-serangan ini. Bahkan kata Jambakini sangat mungkin adalah perubahan lafal dari Champa. Suku Jambak pada masa itu mengagungkan simbol Harimau Campa dan bendera merah yang kemudian menjadi simbol Luhak Agam karena dominannya pengaruh mereka. Penduduk Koto Tuo Balai Gurah yang diusir oleh Suku Jambak ini kemudian menyebar ke daerah Kayu Tanam dan Pariaman, yang kemudian menjadi nenek moyang Suku Sikumbang. Menurut hikayatini, Suku Sikumbang juga merupakan pendatang dari Asia Tengah dan Tiongkok yang pada saat kedatangannya terdiri dari dua gelombang. Yang satu berdiam di Luhak Tanah Datar dan sisanya menempati Luhak Agam. Sama seperti Suku Jambak,Suku Sikumbang juga memiliki simbol, yaitu Harimau Kumbang. Pada beberapa tambo cerita ini dikaburkan dengan menafsirkan kondisi bumi yang diceritakan diatas (sejuk, panas, lembang) sebagai kondisi sebenarnya, bukan kiasan. Ada juga cerita soaltiga buah jurai (akar pohon) yangmenunjuk ke tiga luhak diatas dan cerita soal tiga sumur di puncak Gunung Marapi yang menjadi tempat minum tiga kelompok nenek moyang yang akan membuka daerah Luhak NanTigo. Penduduk Pariangan yang Bermigrasi ke Luhak Agam Karena mayoritas Tambo menyatukan pandangan soal asal-usul dari Nagari Pariangan, maka yang dicatat secara resmi adalah perpindahan kaum yang berasal dari Pariangan yaitu rombongan pertama yang mendirikan Nagari Ampek Angkek. Selanjutnya adalah rombongan-rombongan yang mendirikan nagari-nagari Kurai, Banuhampu, Sianok, dan Koto Gadang. Jadi seolah-olah merekalah yang mula-mula membuka nagari tersebut. Penduduk Pariangan sendiri secara tradisional adalah cikal bakal penduduk Luhak Nan Tuo (Tanah Datar), namun di tempat lain mereka belum tentu yang pertama. Inilah yang secara tidak sengaja tersirat dari episode pencarian tanah baru dalam tambo. Bukti lainnya adalah, Nagari Ampek Angkek ini menganut laras Koto Piliang, sistem yang didukung oleh mayoritas masyarakat Luhak Tanah Datar. Yang Tersirat dari Kebesaran Luhak Nan Tigo Luhak Nan Tigo sebagai wilayah inti Minangkabau, memiliki identitas sendiri-sendiri yang menunjukkan asal usulnya. Secarasimbolik dilambangkan dengan warna merah, kuning dan hitam. Selain itu oleh simbol hewan kucing, harimau dan kambing yangkonon menyimbolkan watak mereka. Namun ada satu perihal yang lebihmenegaskan lagi identitas ini yaitukebesaran. *. Kebesaran Luhak Tanah Data adalah Sistem Aristokrasi Koto Piliang (Rajo Tigo Selo, Basa Ampek Balai, Langgam Nan Tujuah). Seluruh perangkat pemerintahan Koto Piliang berada di Luhak Tanah Data. *. Kebesaran Luhak Agam adalah Sistem Pertahanan atau Parik Paga. Disini kependekaran dan kepanglimaan lebih dihargai. Terlihat dari militansi mereka dalam lintasan sejarah. Sejak dari Harimau Campa, Tuanku NanRenceh sampai perjuangan mereka dalam peristiwa PRRI. *. Kebesaran Luhak Limopuluah Koto adalah Sistem Demokrasi atau Musyawarah Para Penghulu. Penghulu yang duduk sehamparan, tagak sepamatang,sederajat dalam posisi. Hal-hal diatas tampak menyiratkan asal-usul yang berbeda dari ketiganya. Kita bisa berasumsi bahwa: *. Penduduk Luhak Tanah Data pada awalnya di dominasi oleh pendatang asal India Selatan yang beragama Hindu dan berkasta-kasta (buminya lembang). *. Penduduk Luhak Agam seperti diterangkan di atas berasal daritempat yang beragam (sangat heterogen) sehingga persaingandan pertahanan adalah sesuatu yang utama dalam kehidupan mereka *. Penduduk Luhak Limopuluah Koto berasal dari India Selatan juga (dan mungkin ada tambahan dari tempat lain), namun menganut agama BuddhaMahayana. Di kemudian hari terlihat bahwa mayoritas nagari-nagari di Luhak Agam dan Luhak Limopuluah ini adalah pendukung Kelarasan Bodi Caniago, sedangkan Luhak Tanah Data adalah pendukung Lareh Koto Piliang (kecuali Solok dan Limokaum Duobaleh Koto). Pada masa Perang Paderi, Agam dan Limopuluah Koto dengan segera bergabung dengan Gerakan Paderi yang berpusat di Bonjol, sedangkan Tanah Data tampak menunjukkan resistensinya.

Mentawai Islands Travel Information and Travel Guide - Indonesia

Show map Although the distance between the mainland and the Mentawai Islands is not great, nature contrived to keep this island chainisolated. Strong winds, unpredictable currents and razor-sharp corals thwarted navigation and trade with the mainland. Advertisement As a result, the Mentawai people had very little contact with the outside world and remained one of the ‘purest’ indigenous societies in Indonesia until the 19th and 20th centuries. Siberut is the largest island in thechain and is home to the majorityof the Mentawai population. It is also the most closely studied and protected island in the archipelago. About 60% of Siberutis still covered with tropical rainforest and shelters a rich biological community that has earned it a designation as a Unesco biosphere reserve. The western half of the island is protected as the Siberut NationalPark. The archipelago is thought to have broken off from the rest of Sumatra about 500, 000 years ago, and the separation resulted in unique flora and fauna. Mentawai is ranked alongside Madagascar in terms of endemicprimate population, with 60% of terrestrial mammals recorded as endemic. Four species of primate display a variety of primitive characteristics, making them particularly important in the study of the species’ evolution. Ofparticular interest is Siamang kerdil , a rare species of black-and-yellow monkey usually called simpai Mentawai by the locals. Change has come in a hurry to Mentawai. Tourism, logging, transmigrasi (government-sponsored scheme to encourage settlers to move from overcrowded regions to sparsely populated ones) and other government-backed attempts to mainstream the culture have separated the people from the jungle and whittled the jungle intoprofit. It isn’t what it used to be, but it is a long way from being like everywhere else. And that keeps trekkers happily braving mud and bugs to visit the remaining traditional communities. Surfers comprise the other Mentawai-bound pilgrims, many ofwhom rank Mentawai right alongside Nias as a Sumatran sweet spot. Slowly but surely more and more land resorts are claiming little pieces of beach paradise for lazing under the coconut trees and savouring sunsets.

Blogroll

Adeshendra | Adieska | Alex | Andaka | Andrisaick19 | Angga | Arema | Arhan | Ariwolu | Artha | Audy | Badoer | Blog.Zalukhu.biz | Blogger Sumut | Blogguebo | Bocah Iseng | Chodirin | Cosaaranda | Curhat Bebas | DanielGM | Danu | Dhinata | Dobelden | Ekonurhuda | Enggar | Fajarqimi | Fenny | Ferry | Firanza | Gloria | Gnupi | Hakimtea | Harianus Zebua | Heddy | HendraDP | Iam | Ick | Ika Koolsonic | Iklan Baris Gratis | Indo Trans | Ipanks | Izandi | Janey | Jimmysun | Kipas | Lspart | Malapu | Manggis | Manggoaddict | Manik | Marlop | Mascayo | Masenchipz | Mujizas | MyMoen | Nich | Novee | Nugraha | Nurfajri | Nuqiah | O-om | Okta Sihotang | Otak Kabel | Putra Eka | Pencuri Kode | Persikers | Realy Life | Rebecka | Rhasputin | Ridho | Ronggo | Rubenmanik | Rudyahud | Starwrite | Sumintar | Supermance | Tetetzet | The Gands | Tipis | Tony Jauhari | Windra | Yopan | Yudiworld | Zalukhu.Biz | Zona Merah | A-Ri | Budi Herprasetyo | Imoe | RudyTarigan | Blogywalkie | Ilhamcool | Ana SMS | Nurwita | Kang Nawar | Ndeso | Sudarma | Wibi | Detailzsoft | Alibaba | Manan Tarigan | Thom | Septian | -sLiKeRs- | Qisthon | ugiQ | Hangga Nuarta | Anak Nias | BlognyaOpa | IndoContest | Alam Pintar | AngIn | Sahabat Bumi | Deta Desvi | Kopitozie | Famdy | Indungg | Atokaja | Narmadi | Rozy | Fuadidaud | Kodil | M4s73r | NickoHadi | kibayusejati | FajarSeraya

Bagi yang ingin tukaran link di blogroll silahkan bilang aja yah... tapi maaf blogrollnya nofollow dan nama yang dicantumin adalah nama pemilik blog bukan frase berbau iklan (kecuali yang berbayar MATRE MODE ON hehehe)

Copyright Februari 2007 © ALIBABA Powered by BLOGSPOT
Theme: GREEN Ver. 2 by Cara bikin,Game hp,Download Thema Komputer,Seo Blog,Tutorial,penghasilan blog,Transformers,tema,hp,komputer,mp3,game java inspired by AL-QURAN,HADIST,JIBRIL,ALIBABA NETWORK,PESANTREN DIGITAL RAJAWALI TAUHID
Sponsored by BLOGSPOT