Main Angry Birds di Facebook Dijamin Lebih Interaktif

Rovio menjanjikan pengalaman bermain game Angry Birds yang lebih interaktif di Facebook ketimbang versi tablet/ smartphone . Hal ini karena ada beberapa fitur yang ditambahkan sesuai dengan kekhasan jejaring sosial. Senior Vice President Rovio Asia Henri Holm menjelaskan, game Angry Birds versi Facebook ini lebih mengajak penggunanya berinteraksi saat bermain game . Pemain game bisa bersaing dengan teman lainnya untuk mencari skor tertinggi dan mencari mahkota emas, perak, dan perunggu untuk tiga pemegang skor di masing-masing levelnya. "Bahkan, pemain Angry Birds versi Facebook juga bisa mengirim 'kado misteri' ke teman-temannya,"kata Henri selepas"Peluncuran Angry Birds on Facebook Jakarta Challenge"di Mal Kelapa Gading Jakarta, Selasa (14/2/2012). Dengan adanya tantangan tersebut, Rovio ingin game Angry Birds dapat memberi elemen sosial yang baru bagi pengguna Facebook. Apalagi pengguna situs jejaring sosial terutama Facebook sering berinteraksi dengan sesama teman-temannya, bahkan bisa lebih dari sekali sehari dalam membuka akun Facebook. Tidak hanya memberi efek elemen sosial, Angry Birds versi Facebook ini juga menawarkan tantangan yang diklaim akan membuat pengguna Angry Birds versi Facebook kecanduan untuk terus bermain. Sebagai tahap awal dan tambahan dari seri Mighty Eagle, Rovio menawarkan empat tantangan permainan yang bisa dicoba untuk memperebutkan skor nilai atau penghargaan khusus yang diberikan Angry Birds. Tantangan tersebut adalah: 1. Sling Scope Fitur ini menantang pemain untuk bisa melempar tepat sasaran. Pemain bisa menggunakan Sling Scope laser ke target yang dituju. 2. King Sling Fitur ini memungkinkan burung Angry Birds bisa terlempar dengan cepat dan memiliki gaya. Pemain juga bisa upgrade untuk menambah kecepatannya. 3. Super Seeds Fitur ini memungkinkan burung-burung pemarah bisa diperbesar sehingga bisa menimbulkan efek kerusakan lebih besar. 4. Birdquake Fitur ini bisa mengeluarkan gempa yang merobohkan semua pertahanan babi. SUMBER: KOMPAS

Era Pemasaran Online, Pengusaha Harus Jeli "Tak promosi secara online, Anda akan tergeser," kata ahli pemasaran Hermawan Kartajaya.

Ahli pemasaran Hermawan Kartajaya berpendapat, pengusaha yang tidak mempromosikan produknya lewat media online akan merugi. Sebab menurutnya, teknologi informasi secara online sangat efektif dalam memasarkan berbagai produk. “Jika tidak mempromosikan produknya secara online, maka akan tergeser oleh produk-produk baru yang kian semarak menawarkan produk mereka melalui jasa jaringan sosial online tersebut,”kata Hermawan pada acara‘Awarding Bali Service Excellence Award 2012’di Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu 28 Januari 2012. Hermawan menjelaskan, perusahaan-perusahaan di negara maju tak lagi mempromosikan produknya dengan pola konvensional.“Mereka sudah berpikir lebih maju untuk masa depan pengembangan usahanya. Lewat online, siapa pun bisa mengakses dengan mudah, tidak terbatas waktu,”ujarnya. Namun, ia melihat pemasaran di Indonesia saat ini kebanyakan masih menggunakan strategi konvensional. Lima tahun ke depan, seiring dengan kemajuan IT dan gencarnya provider menawarkan paket murah internet, Hermawan yakin strategi promosi konvensional lambat laun tidak akan laku lagi. “Para pengusaha harus tanggap terhadap kemajuan IT. Setiap produk harus dipromosikan melalui online. Biaya promosi melalui online juga lebih murah. Tergantung pintar-pintarnya pihak perusahaan untuk menangkap peluang promosi lewat media online,”ucap Hermawan. Tapi jangan lupa, kata Hermawan, selain mempromosikan lewat media online, produk yang ditawarkan juga harus tetap ditingkatkan kualitasnya. Persaingan yang begitu hebat tak menutup kemungkinan dari munculnya produk-produk baru dengan kualitas setara dengan produk yang mapan saat ini. “PR-nya adalah bagimana mampu mempertahankan brand perusahaan. Tentu dengan meningkatkan kualitas produksi, termasuk juga mampu bersaing dalam penjualan harga,”kata Hermawan. SUMBER: VIVANEWS

Potensi Toko Online Jauh di Atas Mal Pengunjung online store masih lebih banyak dibanding dengan jumlah pengunjung mal besar.

Jika melihat data statistik terakhir, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini masih dikuasai oleh sektor minyak dan gas. Sementara, PDB dari sektor industri internet baru mencapai sekitar 1,6 persen saja. Padahal, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengakses internet terbesar di dunia setelah Amerika Serikat, China, India, Brazil, dan Belanda. Untuk itu, menurut Arnold Sebastian Egg, pendiri sekaligus pimpinan Tokobagus.com, ke depan, Indonesia akan menjadi salah satu pusat bisnis dunia, terutama bisnis online , khususnya e-commerce . Hal inilah yang membuat Arnold yakin bahwa Indonesia akan menjadi pusat bisnis online dunia seiring dengan semakin banyaknya pemain-pemain baru yang berekspansi di bisnis ini. Namun demikian, pengusaha yang sudah menetap di Indonesia selama 12 tahun terakhir itu menyebutkan, untuk dapat berhasil di bisnis e-commerce , banyak hal yang perlu dilakukan. “Untuk menjadi sukses di bisnis ini, pengusaha harus mendengarkan user , menampung keinginan mereka, dan menjaga hubungan dengan para pengguna,”kata Arnold, 8 Februari 2012.“Sebagai contoh, tampilan Tokobagus yang lebih user friendly saat ini merupakan salah satu contoh komitmen kami dalam menjaga hubungan dengan pelanggan,”ucapnya. Potensi bisnis e-commerce sendiri, kata Arnold, masih sangat besar.“Dengan jumlah pengunjung mencapai 10 juta pengunjung per minggu, angka pengunjung online store masih jauh lebih banyak dibanding dengan jumlah pengunjung 14 mal besar di Jakarta yang rata-rata cuma dikunjungi 35 ribu pengunjung setiap harinya,”kata Arnold. “Ini sebuah potensi bisnis yang sangat besar,”kata Arnold.“Untuk itu, buatlah konsumen agar memiliki pengalaman dan kesan yang baik saat mengunjungi toko online Anda,”pungkasnya. SUMBER: VIVANEWS

Tablet Sering Diperlakukan Layaknya Pasangan

Sebuah studi baru mengungkap bahwa pengguna tablet kerap menjadikan tablet miliknya seperti pasangan yang baru dinikahinya. Masa-masa awal memiliki tablet bahkan dianggap sebagai periode "bulan madu" bagi pengguna tablet, yang bahkan dibawa hingga ke tempat-tempat intim. Mengutip laman DigitalTrends , lembaga marketing Rosetta melakukan studi terhadap 900 pengguna tablet, dan ditanya mengenai pengalaman mereka menggunakan tabletnya. Hasilnya mengejutkan, karena sebagian besar menjadi pihak yang 'terjajah' oleh tabletnya. Menurut data Rosetta, tercatat 68 persen menggunakan tabletnya saat berada di kamar tidur. Ini menempati peringkat dua, setelah ruang keluarga (living room) dengan 81 persen. "Kami telah mengira penggunaan di ruangkeluarga, dapur, dan lainnya. Tapi tidak menyangka bahwa banyak yang menggunakan tabletnya di kamar tidur, kamar mandi, bahkan di luar rumah (seperti di teras)," kata Jay Lichtenstein, dari Rosetta. Sebenarnya penggunaan di kasur pun bukan hal yang mengejutkan. Karena tablet kini mulai menggantikan peran buku dan majalah. Namun, penggunaan tablet di kamar mandi yang mencapai 24 persen menjadi hasil yang terbilang mengagetkan, dan memperlihatkan pengguna tablet terkesan enggan lepas dari gadget mereka. Data Rosetta juga mencatat penggunaan tablet di dapur sebesar 34 persen, di ruang makan sebesar 25 persen, dan home office sebesar 41 persen. Studi ini juga memperlihatkan adanya periode "bulan madu" selama enam bulan saat orang baru memiliki tablet. Para pengguna tablet tercatat sering membawa tablet mereka saat berpergian. Selain untuk mengerjakan tugas, para pengguna ini lebih sering menggunakan tablet mereka untuk mengoprek dan melihat apa saja yang bisa dilakukan dengan tablet baru mereka. "Seperti sebuah hubungan," ucap Lichtenstein. "Tekanannya adalah untuk membuat para konsumen lebih terikat dan lebih bahagia dengan tablet mereka di periode awal, sebelum masuk periode yang membosankan," lanjutnya. Walau begitu, ternyata para pengguna tablet ini banyak yang lebih suka cara tradisional dalam browsing internet. Sebanyak 47 persen lebih senang browsing dengan menggunakan PC dan 39 persen lebih senang menggunakan PC untuk belanja online. Tablet pun diketahui jarang digunakan untuk bermain game, dan game hanya digunakan di periode awal. Tercatat 34 persen pengguna tablet bermain game di tabletnya di bulan pertama, dan 29 persen di bulan ke-12 setelah memiliki tablet. Dengan data ini, sepertinya bukan pilihan yang tepat untuk menghadiahkan tablet kepada pasangan di hari Valentine. Karena Anda harus siap menghadapi konsekuensinya: pasangan akan lebih sibuk dengan tabletnya ketimbang Anda. SUMBER: VIVAnews

Microsoft OneNote Kini Bisa Dipakai Pengguna Android

Setelah sebelumnya tersedia untuk perangkat iOS, Microsoft akhirnya memasukkan aplikasi pencatat ( notes ) berbasis cloud, OneNote ke Android Market. Masuknya OneNote di toko aplikasi Android bertujuan untuk memperluas pengguna OneNote. "Untuk Anda semua yang menanyakan (dan bersabar menanti) versi OneNote untuk ponsel Android, kami memiliki kabar baik : OneNote Mobile for Android sekarang sudah tersedia! Download dari Android Market hari ini! Versi Mobile OneNote sebelumnya sudah tersedia di Wondows Phone, iPhone, iPad, dan sekarang di Android. Tak peduli platform apa yang Anda gunakan, OneNote Mobile memberikan kemudahan dan akses kepada catatan dan ide Anda, kemanapun anda pergi,"jelas Microsoft dalam postingan blognya. Masuknya OneNote ke platform Android melengkapi keinginan Microsoft untuk memasuki pasar smartphone dalam"Trifecta", yakni iOS, Android, dan platform milik Microsoft sendiri, Windows Phone. Microsoft mengklaim, OneNote sebelumnya telah digunakan di 78 juta unit PC. OneNote sudah tersedia di Android Market , dengan dua pilihan, yakni gratis dan berbayar. Untuk yang gratis, akan dibatasi hingga 500 note, sedangkan jika menggunakan layanan note tanpa batas, harus membayar 4,99 dollar AS. Berikut adalah kelebihan aplikasi ini di perangkat mobile : Ada text formatting yang memungkinkan untuk mengkreasikan note dengan gambar dan daftar terstruktur To-do list dengan boks cek yang mudah diklik atau disentuh Bisa memasukkan foto sebagai panduan pencarian jika ingin mencari sesuatu di supermarket jika ada teman atau keluarga yang menitip dibelikan barang Sinkronisasi ke akun SkyDrive sehingga bisa diakses kapan saja Bisa diakses secara offline jika tidak ada akses internet Daftar tabel yang mudah diedit. SUMBER: KOMPAS

Google"Plus Satu"Kalahkan Tombol Berbagi Facebook

Situs jejaring sosial Google+ dinilai semakin populer dibandingkan Facebook dan Twitter. Ini bisa terlihat dari jumlah penggunanya yang meningkat drastis pada akhir 2011 lalu, jumlah pengguna Google+ telah mencapai 62 juta pengguna. Kepopuleran tersebut ditunjang oleh social plugin Google+,"+1"yang menjadi bagian dari jejaring sosial besutan Google tersebut. Tombol social plugin merupakan alat berbagi konten yang dapat ditemui di berbagai artikel, foto, video, dan berbagai konten lain untuk digunakan pengguna berbagi informasi dengan rekan-rekan jejaring sosialnya. Agar kontennya banyak diakses atau dibaca penggunaiInternet, pemilik konten selalu meletakkan social plugin , seperti Facebook dengan tombol"Share"-nya atau Google+ dengan tombol"+1"-nya. Data terakhir yang dikutip dari pernyataan Darren Herman, Chief Digital Officer di Media Kitchen, yang mengurusi perwakilan perencanaan media dan periklanan, memperlihatkan bahwa Google+ meraih 45 persen, diikuti Facebook 40 persen, Twitter 15 persen, dan AddThis 15 persen, dalam hal penggunaan social plugin untuk sarana berbagi konten. Kini, pemilik konten lebih memercayakan social plugin milik Google+ agar kontennya makin sering diakses. Dengan tombol Google"+1"juga berpotensi meningkatkan peringkat pencarian di Google. Apalagi jika akun Google+ yang dibuat merupakan situs jejaring sosial sebuah perusahaan yang menginginkan hasil pencarian di peringkat atas Google. Kepopuleran Google+ itu mengalahkan 19 situs e-commerce lain, yaitu Best Buy, CouponCabin, Sports Authority, LL Bean, Gap, Dicks Sporting Goods, Bed Bath&Beyond, SVPPLY, DSW.com, Modells, Zappos, Old Navy, Disney, Target, Walmart, Gilt, Sears, Amazon, NewEgg, and Piperlime. Enam bulan lalu, plugin Facebook masih sering digunakan dibandingkan lainnya. Namun, saat ini plugin "+1"di Google+ sudah melebihi kepopuleran tombol tweet di Twitter. Bahkan, kepopuleran tombol Google +1 sudah melebihi plugin lainnya, termasuk Facebook. Sumber : ZDNet

Pinterest, Cara Baru Berbagi Foto dan Informasi

Berbagi foto atau link di Facebook, Twitter, dan Google Plus mungkin sudah pernah Anda coba. Bagi Anda yang senang bereksperimen dengan jejaring sosial baru, sekarang saatnya mencoba situs"online pinboard" Pinterest . Jejaring sosial baru ini membuat pengguna memiliki semacam kumpulan link website, yang terorganisir dalam kategori yang bisa dikreasikan sendiri dengan berbasiskan gambar/foto. Pinterest merupakan jejaring sosial yang mengusung konsep sharing papan pin virtual yang memungkinkan pengguna mengoleksi apa pun yang ia sukai dari website mana pun, untuk dibagikan kepada orang lain. Kumpulan gambar, foto, atau link website yang disebut"pin"ini akan masuk ke sebuah"board"dengan kategori yang telah dibuat sebelumnya. Setiap"pin"akan diwakili oleh gambar yang pengguna pilih. Kemudahan Pinterest yang menyediakan sistem bookmark dilengkapi dengan integrasi sosial media, adalah daya tarik layanan ini. Pinterest merupakan perusahaan start-up digital yang mendapat gelar Best New Startup TechCrunch tahun 2011 lalu. Pada Desember 2011, Pinterest sudah mencatat 7 juta unique visitor dalam satu bulan. Menurut Comscore, Pinterest adalah situs independen yang mengalami pertumbuhan paling cepat karena mencatat 10 juta unique visitor di AS setiap bulannya. Mengapa Pinterest begitu digemari? Berdasarkan penelusuran Kompas.com , jejaring sosial ini memiliki gabungan kemudahan yang ditawarkan oleh jejaring sosial lain, yakni : Sistem jaringan sosialnya menggunakan"follow"dan"unfollow"seperti Twitter. Bookmark link (atau dinamakan pin) menggunakan konsep seperti tombol"+"seperti yang digunakan Google Plus. Link yang sudah di-pin otomatis akan masuk ke"board"pengguna (mirip halaman profil atau Timeline Facebook). Dalam setiap postingan, akan ada tombol"Comment"dan"Like"seperti Facebook, dilengkapi tombol untuk"Repin"(mirip fungsi"Retweet"di Twitter). Setiap kali ada yang melakukan"Repin","Comment", atau"Like"di postingan Anda, akan terdapat notifikasi yang masuk ke alamat email yang terdaftar. Sehingga Anda bisa mengikuti perkembangan Pinterest tanpa harus login ke website jika sedang sibuk. Login yang sangat mudah, bisa menggunakan akun Twitter atau Facebook, atau bisa juga dengan membuat akun Pinterest baru. Pinterest bermanfaat bagi blogger untuk mempromosikan tulisannya, juga bagi pengusaha kecil dan menengah untuk mempromosikan produknya. Pencarian yang dilakukan pengguna Pinterest sudah terkotak-kotak berdasarkan kategori, sehingga bagi kalangan pebisnis, hal ini menguntungkan karena pelanggan lebih fokus Penasaran ingin mencoba? Mulailah dengan masuk ke halaman awal Pinterest.com lalu klik tombol"Request an Invite". Masukkan alamat email Anda, lalu klik lagi tombol"Request invitation". Sistem akan mengirimkan undangan ke alamat email yang Anda daftarkan. Buka email dan klik link yang dikirimkan ke email. Ikuti petunjuk dari link tersebut. Bila tidak ingin berlama-lama menunggu undangan dari Pinterest, Anda dapat minta di-invite oleh rekan yang sudah memiliki akun Pinterest sebelumnya. Bila sudah daftar atau punya akun Pinterest, yang pertama perlu dilakukan adalah memindahkan (men- drag ) tulisan"Pin It" ke tombol bookmark Anda di kanan atas browser. Ini berguna memudahkan membuat"Pin"dari website yang ingin Anda simpan atau bagi. Selamat mencoba! SUMBER: KOMPAS.