Monday, March 26, 2012

Demo Dorong Harga Bahan Kebutuhan Melonjak

Semakin meluasnya aksi demontrasi memprotes rencana pemerintah akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai 1 April 2012 mendatang, mendorong harga bahan kebutuhan di pasar-pasar tradisional Medan melonjak antara 30 hingga 80 persen, terutama sayur-mayur. Para pedagang mengungkapkan, lonjakan harga terjadi karena pasokan barang ke pasar menurun drastis sehubungan dalam dua hari terakhir sebagian truk pengangkut bahan kebutuhan enggan untuk beroperasi pasca meningkatnya aksi unjukrasa anti kenaikan harga BBM. Dikatakan, kondisi lebih parah lagidikhawatirkan akan terjadi karena sebagian agen dan pedagang menghentikan sementara aktivitas transaksi karena takut akan terjadi kerusuhan sejalan dengan makin meluasnya aksi demo anti kenaikan harga BBM. Sementara para ibu rumah tangga yang dimintai keterangannya di Pasar Simpang Limun Medan Senin (26/3), mengaku sangat prihatin atas terjadinya lonjakan harga bahan kebutuhan ini. Mereka sangat berharap perhatian serius dari pemerintah untuk membendung terjadinya aksi kerusuhan secara nasional, dengan membatalkan rencana kenaikan harga BBM agar lonjakan harga bahan kebutuhan yang lebih tinggi dapat dihindari. Krisis Pangan "Kami khawatir bila aksi unjukrasabesar-besaran terus berlanjut, bisa mendorong terjadinya kerusuhan dan pada gilirannya akan menimbulkan krisis pangan karena terjadinya aksi penjarahan massal seperti kejadian tahun 1997 lalu," ujar sejumlah ibu rumah tangga yang enggan disebutkan jatidirinya. Disebutkan, kalau kondisi yang sama terjadi lagi, dipastikan dampaknya akan sangat dirasakan seluruh lapisan masyarakat, terutama oleh golongan menengah ke bawah. Dari hasil pantauan Analisa di sejumlah pasar tradisional Medan kemarin, harga cabai merah kini kembali menembus Rp20.000 setelah sebelumnya sudah turun ke posisi Rp12.000 per kilogram. Melonjaknya kembali harga cabai merah tersebut dikarenakan pasokan ke pasar menurun sebagai dampak tidak beroperasinya sebagian truk pengangkut barang dari daerah sentra produksi. Sementara itu, cabai rawit saat ini tercatat pada posisi Rp24.000 dibandingkan sebelumnya Rp 18.000, cabe hijau dari Rp10. 000 menjadi Rp15. 000, bawang merahkasar dari Rp11.000 menjadi Rp14.000, bawah putih dari Rp8.000 menjadi Rp13. 000, tomatdari Rp4.000 menjadi Rp7.000, wortel dari Rp5.000 menjadi Rp 8.000, buncis dari Rp5.000 menjadiRp6.500 dan kol dari Rp2.000 menjadi Rp3. 500 per kilogram. Harga sayur-mayur lainnya juga mengalami kenaikan cukup tinggi, seperti kentang diperdagangkan pada posisi Rp7. 000 dibandingkansebelumnya hanya Rp4.000 per kilogram dan kacang panjang dariRp4. 000 menjadi Rp6.000 per kilogram. Sementara harga beras, gula pasir dan minyak goreng bertahan tinggi dengan peluang untuk naik terbuka lebar. Pantauan Analisa di sejumlah pasar tradisional Kota Medan, Senin (26/3) harga beras antara Rp8.200 hingga Rp10. 500, sementara gula pasir eceran Rp12.500, minyak goreng curah Rp11.500 dan minyak goreng kemasan Rp14.000 per kilogram. Ayam potong tercatat Rp22. 000 dan ayam kampung Rp45. 000 perkilogram. Daging kambing Rp55.000dan daging lembu Rp72.000 per kilogram. Selanjutnya ikan kakap merah rata-rata Rp46.000, bawal Rp48.000, udang ukuran besar Rp46.000, udang ukuran sedang Rp35.000, gembung kuring Rp 28.000, sembilang Rp24.000, dencisRp20.000, tamban Rp14. 000 dan selar Rp13.000, mas Rp22.000, nilabangkok Rp24. 000, gurami Rp30.000, mujahir Rp16.000, lele dumbo Rp18. 000, gabus Rp36.000dan belut Rp45.000 per kg. SUMBER: ANALISADAILY.COM

No comments:

Post a Comment