Wednesday, December 28, 2011

Tahan Krisis, Pertumbuhan Ekonomi 2011 Capai 6,5%

Krisis utang Eropa rupanya belum terlalu membebani pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Target pertumbuhan sebesar 6,5% akan dengan mudah dapat dicapai. Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Destry Damayanti mengatakan, pihaknya masih optimis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 ini akan menembus angka 6%. Pasalnya, kondisi yang terjadi di global baik krisis AS maupun krisis utang Eropa masih belum begitu dirasakan. Hal ini, lanjutnya, tercermin dari pencapaian sumber-sumber penunjang pertumbuhan ekonomi yaitu investasi, konsumsi rumah tangga, dan ekspor. Sementara untuk belanja pemerintah mulai meningkat pada kuartal III hingga akhir tahun. “Untuk 6,5 persen sampai akhir tahun itu bisa tercapai. Pada kuartal tiga pertumbuhan 6,5 persen. Dan saya rasa kuartal empat bisa segitu juga. Target pemerintah bisa dicapai,” tuturnya kepada INILAH.COM. Keoptimisan yang diungkapkan oleh Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung dimana dengan masih adanya pertumbuhan pada sumber-sumber penunjang pertumbuhan, maka pertumbuhan ekonomi 2011 diperkirakan akan mencapai 6,5%. ”Jadi, sampai dengan 2011 perekonomian Indonesia masih dapat menjaga momentum percepatan pertumbuhan yang sedang terjadi,” katanya. Dalam Nota Keuangan dan APBNP 2011, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5%. Target ini sehubungan dengan perkembangan positif ekonomi global serta perbaikan kinerja perekonomian yang cukup signifikan. Target ini sedikit meningkat dari angka target awalyaitu sebesar 6,4%. Pemerintah melihat beberapa sektor akan menjadi penunjang pertumbuhan tahun ini yaitu sektor industry pengolahan, sektor pertanian, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. “"Pemerintah optimis bahwa kinerja ekonomi 2011 akan berakselerasi pada level semakin tinggi, sebesar 6,5 persen, yang didorong oleh penguatan kinerja investasi, perdagangan internasional, konsumsi pemerintah, maupun konsumsi masyarakat," ungkap Menteri Keuangan Agus Martowardjojo dalam pidato tertulis RAPBN-P 2011 di DPR, beberapa waktu lalu. Beberapa lembaga indternasional juga optimis melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. BankPembangunan Asia (ADB) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 akan mencapai 6,6% yang didukung oleh konsumsi domestik dan investasi. Demikian juga dengan Bank Dunia (World Bank) yang menilai bahwa pereokonomian Indonesia tahan banting di tengah-tengah kondisi pertumbuhan ekonomi global yangkian melandai, akibat krisis utang Eropa yang masih berlanjut. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga kuartal III 2011, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,5% (year on year). Pertumbuhan ini ditunjang oleh pertumbuhan ekspor sebesar18,5%, investasi (Pertumbuhan Modal Tetap Bruto/PMTB) sebesar 7,1%, konsumsi rumah tangga sebesar 4,8%, dan konsumsi pemerintah sebesar 2,5% dibanding kuartal yang sama2010. Kendati dari sisi impor juga mengalami pertumbuh sebesar 14,2% juga dibanding triwulan yang sama tahun 2010. Menurut Destry, dampak krisis utang Eropa baru akan benar-benar dirasakan pada tahun depan. Dua sumber penunjang pertumbuhan ekonomi yaitu investasi dan ekspor. “Ekspor memang masih akan tumbuh tetapi tidak sebesar tahun ini yang mencapai double digit. Investasi juga sedikit goyangkarena adanya ancaman kekeringan likuiditas. Itu semua akibat krisis utang Eropa yang masih belum selesai,” ungkapnya. Terkait belanja pemerintah, ia mengimbau agar pemerintah lebih meningkatkan penyerapan pada semester I, tidak seperti siklus yang dialami tahunan dimana penyerapan belanja banyak terjadi pada semester II tiap tahunnya. “Untuk konsumsi rumahtangga masih cukup signifikan ke depannya,” tandasnya. SUMBER: YAHOO.

No comments:

Post a Comment