Wednesday, December 28, 2011

Agamawan di Twitterland: Sebuah Jalan Menuju Pencerahan

Twitter sudah menjadi social media (socmed) yang sangat berpengaruh di dunia maya. Berbagai kalangan, termasuk juga Presiden AS Barack Obama dan selebriti seperti Lady Gaga juga menggunakannya. Namun tahukah Anda, bahwa agamawan pun juga menggunakan socmed twitter untuk mengadvokasi ide-ide mereka? Mereka adalah para agamawan yang berasal dari Tanah Air. Sosiologi, Agama, dan Informasi Sangat berbeda dengan Karl Marx yang sangat sinis dengan agama, Max Weber, 'Protestant Ethics and Spirit of Capitalism' justru berpandangan sangat positif dengan agama. Menurut Weber, Calvinisme di Eropa memiliki sumbangsih positif dalam perkembangan kapitalisme. Weber juga menulis sebuah buku teks yang berjudul 'Religion of India', yang menulis mengenai berbagai agama di India, seperti Hindu, Buddha, dan Jain. Menurut Muhammad Iqbal, Filusuf dan Bapak Bangsa Pakistan, agama niscaya membakar dinamisme umatnya, agar memberi pencerahan bagi peradaban dunia. Sebagian sosiologi dan Filusuf sepakat, bahwa agama merupakan elan vital bagi peradaban dunia, dan memiliki kontribusi positif terhadap itu. Dalam konteks itu, agamawan selalu menggunakan berbagai macam media komunikasi/informasi untuk menyampaikan kebijaksanaan mereka. Format media yang digunakan selalu berubah, sesuai dengan perkembangan jaman. Semenjak abad 20, teknologi komunikasi telah berperan dalam menyampaikan pesan religius. Sebagai contoh, Ayatollah Khomeini menyelundupkan rekaman pidato dia dari Perancis, tempat pengasingannya. Rekaman pidato tersebut, yang akhirnya menjadi 'bahan bakar' bagi Revolusi Islam Iran di tahun 1979. Rezim Syah Iran tumbang karena tidak dapat membendung transmisi informasi tersebut. Adapun di abad 21 ini, ICT telah sangat berkembang pesat. Rekaman pidato dalam format video beta/vhs atau kaset secara perlahan-lahan mulai dialihkan kedalam format baru, walau tidaklah ditinggalkan secara sepenuhnya. Ditemukannya world wide web pada Komputer NEXT oleh Tim Berners Lee pada tahun 90-an telah mempercepat revolusi format tersebut. Alhasil, memasuki abad 21, socmed telah menjadi format yang sangat cocok bagi para agamawan untuk berkomunikasi dengan umatnya. Twitterland pun telah menjadi salah satu pilihan mereka. Agamawan Indonesia di Twitterland Inilah beberapa agamawan, yang berlatar belakang dari beberapa agama, yang kami temukan eksis di Twitterland: 1. Kiai Haji Sollahudin Wahid. Akun Twitter: @Gus_Sholah 2. Kiai Haji Mustofa Bisri. Akun Twitter: @gusmusgusmu 3. Kiai Haji Abdullah Gymnastiar. Akun Twitter: @aagym 4. Romo Benny Susetyo. Akun Twitter: @susetyopr 5. Pendeta Ioanes Rakhmat. Akun Twitter: @ioanesrakhmat Kami mohon maaf jika ada akun lain yang terlewat, sebab kami memang memfokuskan diri untuk membaca Lini massa mereka. Akun @AlissaWahid, putri dari mantan Presiden RI Gus Dur (alm), pernah mengkonfirmasi dalam lini massa beliau, bahwa Gus Mus dan Gus Sholah memang memiliki akun Twitter. Gus Mus pernah diinterview di sebuah acara televisi, dan beliau mengkonfirm bawa memang itu akun twitter beliau. Mereka mengadvokasi pesan-pesan mereka dengan bahasa yang jelas, sederhana, dan mudah dicerna oleh pengikutnya. Pada umumnya, mereka berhasil membuktikan keutamaan communication skills mereka. Pertama, ini terbukti dengan berhasilnya mereka bertransformasi dari media tradisional (oral), menuju socmed. Pemilihan transformasi tersebut dipicu oleh kesadaran mereka, bahwa socmed adalah media komunikasi untuk masa kini dan masa depan. Juga dipicu bahwa umat mereka menjadikan socmed untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman mereka. Kedua, juga hal itu dibuktikan dengan kesabaran mereka yang luar biasa, karena mampu menangkis berbagai provokasi, yang terkadang suka timbul-tenggelam di Twitterland. Twitter membuka jalan bagi munculnya akun anonim dan palsu, seperti yang pernah saya bahas di detikinet. Perlu strategi yang baik dalam menghadapi akun-akun seperti itu, dan mereka berhasil mengatasinya dengan sangat baik. Integrasi Agama dan IT Agamawan akan semakin intens dalam menyampaikan pesan-pesan mereka dalam media sosial. Sama seperti Amerika Serikat dan bangsa-bangsa Amerika Latin, Indonesia adalah bangsa yang sangat religius. Oleh sebab itu, sama dengan negara-negara tersebut, agama di Indonesia akan selalu memegang peranan kunci dalam setiap perkembangan sosial-politik di negara ini. Socmed akan selalu menjadi pilihan para agamawan untuk mentransmisikan pesan etika dan moral mereka kepada umatnya masing-masing, dalam rangka mencerahkan publik. SUMBER: DETIKINET.

No comments:

Post a Comment