Monday, September 06, 2010

Teknik Mengeluarkan Ginjal Melalui Vagina

Operasi pengambilan ginjal pendonor biasanya melalui pembedahan di perut. Tapi pada Januari 2009, Johns Hopkins Medical Center untuk pertama kalinya melakukan pemindahan ginjal pendonor melalui vagina.

"Ginjal tersebut telah berhasil diangkat dan dipindahkan kepada ponakannya sebagai orang yang menerima donor, dan kedua pasien ini dalam kondisi baik-baik saja," ujar Dr Robert Montgomery, kepala operasi transplantasi di John Hopkins, seperti dikutip dari CNN, Selasa (7/9/2010).

Dr Montgomery menjelaskan operasi mengambil ginjal melalui vagina ini diharapkan dapat membuka jalan demi meningkatkan jumlah donor organ.

Memindahkan ginjal melalui lubang pembukaan yang sudah alami (vagina) juga bisa mempercepat proses pemulihan pendonor dan memberikan hasil operasi yang lebih baik.

"Kami ingin memudahkan orang untuk menyumbang, yaitu dengan meminimalisir dampak yang mungkin timbul terhadap kehidupannya serta masa perawatan di rumah sakit yang lebih singkat sehingga bisa kembali ke kehidupan normalnya secara lebih cepat," ungkap Dr Montgomery.

Dipilihnya perempuan sebagai pendonor pertama yang menjalani prosedur ini memungkinkan dokter untuk melakukan operasi tanpa merusak rahim yang menghalangi proses pemindahan ginjal.

Jika cara operasi pemindahan ginjal yang konvensional (cara lama) membutuhkan 5-6 inci sayatan melalui dinding perut dan umumnya membutuhkan waktu 2-3 hari untuk rawat inap.

Sedangkan prosedur lewat vagina hanya membutuhkan waktu 3 jam dan memungkinkan pendonor untuk kembali ke rumah dalam kurun waktu 24 jam. Umumnya pendonor mengungkapkan rasanya seperti proses cabut gigi.

Prosedur ini dilakukan dengan cara menyisipkan tongkat seperti kamera lalu memasukkan alat melalui sayatan kecil di perut dan pusar. Kemudian dokter akan memasukkan tabung melalui vagina dengan sebuah kantung di ujungnya.

"Setelah ginjal yang dipotong terlepas, ahli bedah dengan menggunakan video dari kamera membimbingnya untuk masuk ke kantung di sekitar organ tersebut. Kantung ini ditempatkan pada tabung dan menariknya keluar melalui lubang vagina," ujarnya.

Untuk memastikan bahwa prosedur ini steril, vagina diberikan larutan Betadine (untuk mensterilkan) yang diberikan selama proses operasi. Tapi beberapa dokter masih meragukan kebersihan atau sterilisasi dari prosedur ini.

"Konsep meminimalkan sayatan dan mengurangi rasa sakit setelah operasi merupakan ide yang baik, tapi kita juga harus selalu memeriksa adakah potensi risiko dari prosedur ini," ujar Dr Jihad Kaouk, direktur laparoskopik dan bedah robot di Cleveland Clinic.

SUMBER : HEALTH DETIK

No comments:

Post a Comment