Monday, September 07, 2009

BlackBerry Gemini Siap Serbu Indonesia




Jakarta - Terhitung hari ini, Senin (7/9/2009), pemerintah Indonesia mulai mencabut pembekuan sertifikat A milik Research In Motion (RIM) selaku prinsipal produk BlackBerry.

Dengan demikian, Indosat, Telkomsel, Excelcomindo Pratama (XL) dan Natrindo Telepon Seluler (Axis) selaku mitra resmi RIM yang memiliki sertifikat B, sudah bisa kembali mengimpor ponsel terbaru besutan Kanada tersebut.

Chief Marketing Officer Indosat Guntur S Siboro, GM Marketing Telkomsel Nirwan Lesmana, GM Sales XL Handono Warih, dan Head of Corporate Communication Axis Anita Avianty, menyambut putusan ini dengan suka cita.

Sebab, dengan kembali dibukanya keran impor tersebut, itu artinya puluhan sampai ratusan ribu varian BlackBerry Gemini dengan garansi resmi operator bisa segera masuk menyerbu Indonesia.

"Kami menyambut baik dan siap menunggu sign dari pihak RIM untuk melakukan pre-order Gemini dalam waktu dekat," ujar Warih senada dengan lainnya, kepada detikINET, Senin (7/9/2009).

Baik Warih, Guntur, dan Nirwan, pernah mengungkap, bahwa minimum order untuk pengadaan impor BlackBerry Gemini tiap operator adalah 20 ribu unit. Pun, jumlah tersebut diyakini masih akan bertambah karena ponsel ini diproyeksi bakal banyak peminat.

Gemini adalah varian terbaru milik RIM yang dibanderol dengan harga Rp 3 juta-an. Hadirnya Gemini diyakini akan mendongkrak jumlah pengguna BlackBerry di Indonesia dari yang saat ini berkisar 400 ribu pelanggan dari keempat mitra operator tersebut.

SUMBER : DETIKINET

SATELIT PALAPA D




Jakarta - Setelah sempat dikabarkan mengalami gangguan, kondisi satelit Palapa-D akhirnya bisa diketahui. Satelit milik Indosat itu dipastikan baik-baik saja.

Seperti dikutip detikINET dari Xinhua, Selasa (1/9/2009), roket Chang Zheng-3B (CZ-3B), yang mengantarkan satelit Palapa-D ke orbit, sempat mengalami gangguan. Akibatnya, muatan CZ-3B tak berhasil sampai di orbit yang ditentukan (preset orbit).

Namun, setelah beberapa jam, satelit Palapa-D dilaporkan telah berhasil dikendalikan untuk melakukan manuver orbit yang ditetapkan. Sehingga, bisa dipastikan, Palapa-D baik-baik saja dan akan melanjutkan tahap berikutnya menuju operasional satelit.

Indosat pun secara resmi memastikan kondisi satelit normal dan aman terkendali. Adita Irawati, Group Head Corporate Communications Indosat, mengatakan sinyal Satelit Palapa D telah berhasil ditangkap oleh stasiun bumi di Fucino, Italia.

"Setelah dilakukan pengecekan fungsi dan parameter satelit, solar panel satelit sudah mulai dibuka sebagian, sehingga satelit Palapa-D dapat melakukan catu daya dari matahari. Dengan demikian Satelit Palapa D saat ini dinyatakan dalam kondisi normal," tulis wanita yang akrab disapa Dita itu dalam pernyataan yang diterima detikINET, Selasa (1/9/2009).

Dita mengatakan, pengecekan sebagian fungsi dan parameter satelit adalah bagian dari proses yang normal sebelum satelit dikonfigurasi secara penuh. "Selanjutnya secara bertahap satelit akan ditempatkan di orbit geostasioner yang membutuhkan waktu sekitar 10-12 hari sejak hari peluncuran," ujarnya.

Dalam kurun waktu tersebut, Indosat bersama kontraktor ThalesAlenia Space akan terus melakukan monitoring untuk dilakukan tes yang lebih detil terkait fungsi dan parameter (in orbit test) sesuai spesifikasinya.

Satelit milik Indosat itu adalah buatan ThalesAlenia Space, sebuah perusahaan asal Prancis. Indosat akan memanfaatkan satelit itu untuk berbagai keperluan telekomunikasi, termasuk mendukung akses seluler, telepon tetap dan data.